JATIMTIMES - Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya Sugiarto didampingi Bupati Malang HM. Sanusi meninjau beberapa potensi yang ada di Desa Randugading, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Hal ini terkait persiapan pelaksanaan Koperasi Desa Merah Putih yang merupakan program dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Malang, Bima Arya berkesempatan melihat proses musyawarah desa khusus terkait pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Desa Randugading. Setelah melihat dan berdialog sejenak dengan para perangkat Desa Randugading dan perwakilan masyarakat, Bima bersama Sanusi beserta rombongan melihat langsung beberapa potensi yang ada di Desa Randugading.
Baca Juga : Gelar Musrenbang, Bupati Subandi: Bangun Sidoarjo Menjadi Metropolitan Berkarakter
Beberapa potensi yang ditinjau di Desa Randugading di antaranya destinasi wisata Sumber Air Ngembul, peternakan sapi perah milik masyarakat, serta perkebunan tebu yang berdiri di atas tanah kas desa. Selain itu, Bima juga melihat lembaga ekonomi koperasi wanita di Desa Randugading.
Saat melakukan kunjungan ke destinasi wisata Sumber Air Ngembul, Bima mengapresiasi pembagian sumber air yang sangat menarik antara pemerintah desa bersama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan, menjadi potensi untuk dapat dikelola kembali sebagai bagian dari unit usaha koperasi.
"Lalu, untuk keberadaan peternakan sapi perah yang sudah kami simulasikan, jika nanti ada kucuran modal lebih nanti bisa digunakan untuk bibit dan peningkatan teknologi seperti mesin perah," tutur Bima.
Selanjutnya di titik terakhir, Bima berkesempatan meninjau perkebunan tebu yang berada di atas lahan tanah kas desa. Bima pun juga merasakan langsung tebu siap panen yang berada di lahan milik Pemerintah Desa Randugading. Menurutnya, rasa yang dihasilkan dari tebu manis.
"Kalau dari angka satu sampai 10, manisnya sembilan," kata Bima usai merasakan tebu yang diberikan oleh Bupati Malang HM. Sanusi.
Bima pun mengapresiasi Pemerintah Desa Randugading yang telah mengakomodir hasil panen tebu ini langsung ke dua pabrik gula besar di Kabupaten Malang. Yakni Pabrik Gula Krebet Baru dan Pabrik Gula Kebon Agung.
"Hasil pertanian di salurkan oleh petani langsung ke pabrik gula, namun ada potensi juga untuk menjadi bagian dari unit usaha koperasi. Bahkan, ada yang bisa panen 10 ton per hektare," ujar Bima.
Menurut Bima, Desa Randugading memiliki berbagai potensi yang bisa dikembangkan dan digali lebih dalam untuk menjadi unit-unit usaha di dalam pelaksanaan Koperasi Desa Merah Putih. Selain itu, Koperasi Desa Merah Putih ini merupakan suatu wadah bagi peningkatan perekonomian masyarakat yang dilakukan secara gotong royong.
Baca Juga : Menko Pangan Zulhas Apresiasi Terbentuknya Koperasi Desa Merah Putih di Pelosok Sidoarjo
'"Sehingga semua warga berkesempatan untuk berusaha dengan dibina oleh Koperasi Merah Putih, baik di bidang permodalan, keterampilan, budidaya pertanian, perikanan, peternakan dan lainnya," kata Bima.
Sementara itu, Bupati Malang HM. Sanusi mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah memberikan dukungan terhadap pembentukan Koperasi Desa Merah Putih dengan bantuan supervisi dan bantuan pembiayaan untuk Akta Notaris setelah mendapatkan petunjuk dari Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian.
"Pemkab Malang melalui dinas telah mendukung program dari koperasi merah putih dengan sudah mengadakan sejumlah inovasi di masing-masing bidang, seperti pertanian kentang jenis Granola di Poncokusumo, produksi Garam Tunel di Malang Selatan, peternakan kambing ayam dan sapi, serta perikanan lele peternak muda," jelas Sanusi.
Pihaknya menyampaikan, hadirnya Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya Sugiarto ke Kabupaten Malang menjadi salah satu suntikan motivasi agar Pemkab Malang bersama jajaran pemerintah desa dan kelurahan untuk bersemangat menyukseskan pelaksanaan Koperasi Desa Merah Putih.
"Insya Allah Kabupaten Malang jika sering dikunjungi oleh Menteri dan Wakil Menteri akan semakin makmur. Untuk koperasi merah putih nantinya akan menjadi bahan usaha dari inovasi yang sudah dikembangkan anak-anak muda di Kabupaten Malang," pungkas Sanusi.
