free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Lansia Ditemukan Tewas di Pekarangan Rumah Anaknya di Pakis

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Petugas kepolisian saat melakukan serangkaian penanganan paska penemuan mayat gantung diri yang terjadi di Kecamatan Pakis pada Selasa (22/4/2025) malam. (Foto: Polsek Pakis for JatimTIMES)

JATIMTIMES - Seorang lansia berinisial RJ berusia 80 tahun asal Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, ditemukan tewas pada Selasa (22/4/2025) malam. RJ ditemukan meninggal dalam kondisi gantung diri di sebuah pekarangan kediaman anaknya yang berlokasi di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Peristiwa tersebut juga sempat beredar di sejumlah WhatsApp Grup. Pada narasi yang beredar, korban diduga meninggal karena bunuh diri.

Baca Juga : Undang Pegawai dan Perangkat Desa dari 7 Kecamatan, Bupati Sanusi Urai Makna Halalbihalal

Sementara itu, Kapolsek Pakis AKP Suyanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Seorang laki-laki diduga meninggal dunia karena gantung diri," ujar Kapolsek Pakis AKP Suyanto, saat dikonfirmasi JatimTIMES, Rabu (23/4/2025).

Kronologi bermula pada Selasa (22/4/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Pada saat itu, menantu korban berinisial AY sempat kedatangan tamu. Kemudian sekitar pukul 17.40 WIB, para tamu saksi AY pulang dan diantar sampai ke gerbang depan rumahnya.

"Saksi kemudian menoleh ke arah pekarangan dan pada saat itu melihat ada sesosok orang," ujar Suyanto.

Saat itu, di lokasi kejadian kurang penerangan. Sehingga saksi AY sempat tidak mengenali sosok seseorang tersebut. 

"Akhirnya saksi berjalan ke arah sosok seorang laki-laki tersebut dan mengetahui bahwa orang itu ternyata adalah korban yang merupakan bapak mertuanya," tuturnya.

Saat diketahui pertama, korban sudah dalam posisi tergantung di sebuah pohon jeruk tepat di samping rumahnya. "Korban meninggal dalam kondisi gantung diri dengan leher terikat kabel listrik," terangnya.

Mengetahui hal itu, saksi AY kemudian memberi tahu istrinya yang merupakan anak kandung korban berinisial YR (41). Peristiwa tersebut pada akhirnya juga diberitahukan oleh saksi AY kepada perangkat desa, sebelum kemudian dilaporkan ke Polsek Pakis, Selasa (22/4/2025) malam.

Mendapat laporan, personel Polsek Pakis mendatangi tempat kejadian Plperkara (TKP) bersama Unit Inafis Satreskrim Polres Malang. Polisi kemudian melakukan olah TKP.

"Kemarin (Selasa, 22/4/2025) malam sekitar pukul 22.35 WIB, olah TKP telah selesai dilaksanakan. Keluarga korban meminta agar jenazah korban segera disemayamkan dan tidak dilakukan autopsi," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari saksi YR yang merupakan anak kandung korban, sejak tanggal 18 April 2025, korban tinggal di rumahnya. Sebelumnya korban sempat tinggal di Jakarta bersama dengan anaknya yang lainnya.

"Korban sering mengatakan kepada saksi (YR) bahwa dirinya ingin meninggal dan dimakamkan di dekat istrinya yang telah meninggal karena sakit pada satu tahun lalu. Selama ini korban tidak mempunyai riwayat sakit apapun," tutur Suyanto.

Baca Juga : Menaklukkan Benteng Spiritual Jawa: Historiografi Penyerbuan Pangeran Pekik ke Giri Kedaton, 1635–1636

Berdasarkan keterangan beberapa saksi yang turut diperiksa polisi, pada hari yang sama sebelum ditemukan meninggal sekitar pukul 11.00 WIB, saksi tersebut sempat bertemu dengan korban. Pada saat itu korban mengatakan kepada saksi bahwa dirinya hendak ke warung membeli rujak.

Pada saat bertemu tersebut, saksi melihat korban juga mengenakan pakaian yang dikenakan pada saat ditemukan meninggal tergantung di pohon. Sementara itu, berdasarkan keterangan saksi lainnya yang sempat beraktivitas di depan rumah domisili korban, sekitar pukul 17.00 WIB saksi tersebut mengaku sempat melihat pekarangan yang kemudian menjadi lokasi korban ditemukan meninggal. Namun pada saat itu, saksi tidak melihat keberadaan korban.

Hingga akhirnya, pada saat memasuki waktu magrib, korban ditemukan meninggal gantung diri oleh menantunya. Personel kepolisian beserta petugas Puskesmas Pakis hingga sejumlah relawan kemudian dikerahkan ke lokasi kejadian.

"Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh inafis dan nakes (tenaga kesehatan) Puskesmas Pakis terhadap jenazah korban, tidak terdapat luka akibat kekerasan yang mengarah pada tindak kejahatan," ujar Suyanto.

Petugas gabungan kemudian mengevakuasi jenazah korban ke rumah duka guna dilakukan  pemakaman. "Pihak keluarga korban menerima kejadian meninggalnya korban dan sudah membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut pihak manapun atas kejadian tersebut," pungkas Suyanto.

-----------------------------------------------------

Pemberitaan dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi para pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, disarankan segera mengkonsultasikan persoalan anda kepada pihak-pihak yang dapat membantu. Seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Jika anda atau seseorang yang anda kenal sedang mengalami masa sulit dan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, silahkan hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.