free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Korban Insiden Pendulum 360 Jatim Park 1 Segera Jalani Fisioterapi

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Korban insiden wahana 360 pendulum Jatim Park 1 saat dikunjungi pihak Polres Batu dan Pemkot Batu beberapa hari lalu.(Foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - DP, korban insiden wahana 360 pendulum Jawa Timur Park 1 (Jatim Park 1) pada 8 April 2025 lalu  kondisinya kini mulai membaik. Setelah operasi dan dipulangkan untuk pemulihan rawat jalan, kini ia dikabarkan segera menjalani fisioterapi untuk kaki kanannya yang mengalami patah tulang di dua bagian.

Hal tersebut disampaikan orang tua korban Wasis Ridho Atmadie. Putranya yang merupakan siswa salah satu madrasah tsanawiyah (MTs) di  Kota Malang itu bakal menjalani fisioterapi untuk melatih mengupayakan fungsi kaki kanannya kembali.

Baca Juga : Buruh Tani di Mangaran Situbondo Tewas Tersambar Petir

 

"Alhamdulillah, sekarang tinggal fokus fisioterapi," jelas Wasis saat dihubungi, Senin (21/4/2025).

Butuh waktu yang cukup lama bagi DP untuk bisa kembali ke sedia kala. Dikatakan Wasis, dokter bedah yang sebelumnya menangani anaknya telah menyampaikan bahwa kondisi DP berpotensi membaik seiring usianya yang masih masa pertumbuhan.

Wasis berharap,  pemulihan berjalan dengan lancar. Terlebih, ada perhatian dari jajaran Polres Batu dan Pemkot Batu untuk dukungan pendampingan.

"Sekarang kaki kanan yang patah jadi seperti bayi baru lahir. Jadi, belajar jalan lagi. Juga gerakan lainnya," tambah Wasis.

Pihaknya berterima kasih atas perhatian penuh dari Polres Batu dan Pemkot Batu. Apalagi, keluarga sempat tidak tahu harus mencari bantuan ke mana. "Semoga kejadian ini tidak terulang lagi," imbuhnya.

Baca Juga : 3 Perbedaan Drakor Resident Playbook dan Hospital Playlist

 

Selain pemulihan  fisik, DP  juga mendapat dukungan psikologis. Pendampingan dilakukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) di Bawah Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Batu.

Sebelumnya, pendamping anggota dari P2TP2A Daisy Pangalila menambahkan, pihak Pemkot Batu menyediakan tim trauma healing secara berkala untuk memastikan pemulihan kesehatan mental korban dan pihak keluarga ikut jadi saksi.