JATIMTIMES - Setelah dinobatkan menjadi pemenang Lomba Desa Kelurahan (Lomdeskel) 2025 Kota Malang, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, mengusung target juara 1 di tingkat Provinsi Jatim. Meski tidak mudah, Kelurahan Bunulrejo bakal menyajikan inovasi serta kerja sama masyarakat dan stakeholder.
Meski lurah Bunulrejo baru saja berganti dari Mirza Ronald Adi Saputra kepada Winarko, Bunulrejo berkomitmen memberikan yang terbaik di tingkatan Provinsi Jatim. Hal tersebut diungkapkan Winarko yang didampingi Camat Blimbing I Ketut Widi Eika Wirawan usai menerima penghargaan pemenang Lomdeskel 2025 di halaman Balai Kota Malang, Senin (21/4/2025).
Baca Juga : Catat! Ini 4 Aturan Baru Arab Saudi Menjelang Musim Haji 2025
“Juara 1 tingkat kota adalah langkah awal karena ada langkah berikutnya yang lebih besar lagi. Kami berharap juara I di tingkat provinsi,” ungkap Widi.
Widi yakin Kelurahan Bunulrejo yang mewakili Kota Malang di tingkat Jatim mampu meningkatkan inovasinya. Tentunya memang perku kerja sama oleh masyarakat dan stakeholder lainnya untuk menggapai target tersebut.
Lurah Bunulrejo Winarko akan memaksimalkan potensi yang ada di kelurahannya. Meski baru menjabar, komunikasi yang baik akan dilakukan demi mempersiapkan lomba selanjutnya.
“Unggulan dan potensi harus semua ditampilkan sehingga persiapan bisa dimaksimalkan karena waktunya juga pendek,” terang Winarko.
Karena itu, beberapa unggulan yang menjadi daya pikat dewan juri beberapa saat lalu di tingkat kota tentu dibawa dalam jenjang provinsi. Beberapa unggulan yang memikat dewan juri dibeberkan lurah sebelumnya, Mirza Ronald Adi Saputra.
“Di antara sekian hal yang kami tampilkan, tonjolkan, unggulkan, memang yang salah satu membuat juri cukup terpesona, tertarik, adalah ada beberapa hal yang tidak kami paparkan tapi kami munculkan ketika kunjungan lapang,” ucap Mirza.
Di antaranya adalah peternakan sapi di tengah Kota Malang. Berada di tengah Kota Malang, Kelurahan Bunulrejo ini masih memiliki peternakan sapi yang cukup luas dan banyak jumlah sapinya.
“Dan yang tak kalah penting adalah peternakan tersebut memberdayakan warga sekitar. Pakan yang digunakan pun dari limbah tempe, yakni kedelai dari UMKM,” kata Mirza.
Dari hal itu, tak hanya ketahanan pangannya yang didapat, tapi juga nilai ekonomi hingga pemberdayaan warga sekitar. Sehingga hal ini secara langsung bisa mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
“Inovasi berikutnya, yang tidak dipaparkan namun sebagai kejutan kami tampilkan ketika kunjungan lapang, yakni budidaya ikan nila. Budidaya ikan nila ini sekali lagi juga mendukung ketahanan pangan minimal di lingkup kelurahan karena memang areanya belum luas,” jelas Mirza.
Baca Juga : Polres Malang Amankan Tiga Terduga Pencuri Alpukat Viral di Karangploso
Selanjutnya aplikasi SIARA, Sistem Administrasi Kerawangan Tanah. Aplikasi seperti ini belum semua dimiliki kelurahan di Kota Malang.
“Mungkin karena kami satu-satunya kelurahan yang memiliki aplikasi ini, inilah yang menjadi salah satu penilaian plus bagi para juri,” ucap Mirza yang ini menjabat sebagai kasubbag protokol Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan.
Selian itu, batik jadi ikon di Kelurahan Bunulrejo. Ya kelurahan ini juga terkenal dengan batiknya, terutama batik tulisnya, dan pangsa pasarnya yang sudah ekspor ke beberapa daerah di luar negeri.
“Nah ini mungkin yang menjadi penilaian bagi juri, kenapa kok Bunulrejo menjadi yang terbaik. Tapi di luar itu, bahwa keberhasilan ini berkat semua komponen masyarakat, semua elemen masyarakat. Kata kuncinya adalah gotong royong dan kebersamaan,” ujar Mirza.
Gotongroyong yang selama ini mereka tanamkan dalam berbagai kegiatan untuk membuat kelurahannya lebih baik. Meski saat ini jabatan berganti, Mirza menarih harapan besar kepada lurah baru.
“Ya, seiring dengan adanya mutasi beberapa hari yang lalu, saya harus berpindah tugas. Harapannya tentu lurah yang baru dapat membawa Kelurahan Bunulrejo lebih baik lagi, tidak hanya dalam hal Lomdeskel tingkat provinsi nanti, namun juga dalam banyak bidang yang lainnya,” harap Mirza.
Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan bahwa pendampingan diberikan agar Kelurahan Bunulrejo bisa menjadi juara pertama tingkat provinsi. Tentunya bakal menghadirkan terobotas menarik di luar indikator yang telah ditetapkan.
“Kelurahan terbaik ini akan mewakili Pemkot Malang di tingkat Provinsi Jatim. Untuk itu, tetap akan kami dorong untuk bisa mendapatkan terbaik. Tentunya inivasi di luar indikator," ungkap Wahyu.