free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Bupati Sanusi Apresiasi Divisi Infanteri 2 Kostrad yang Luncurkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Pionir

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Bupati Malang HM. Sanusi saat memberikan sambutan pada acara peluncuran Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Program Pionir di Markas Divisi Infanteri 2 Kostrad, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Minggu (20/4/2025). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi menyambut baik dan mengapresiasi Divisi Infanteri 2 Kostrad yang telah meluncurkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu program Pionir yang menjadi langkah nyata menuju penuntasan permasalahan sampah hingga zero waste. 

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu menyampaikan selamat dan terima kasih kepada Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayjen TNI Susilo yang telah bersinergi serta membantu Pemkab Malang dalam menuntaskan permasalahan sampah di Kabupaten Malang. 

Baca Juga : Viral Pasien Diduga Dilecehkan Dokter Usai Rontgen, Berikut Daftar Penyakit yang Bisa Dideteksi Alat Ini

"Adanya tempat pengolahan sampah terpadu program pionir ini juga wujud nyata dan komitmen Bapak Panglima untuk memerangi sampah, sehingga dapat membantu pemerintah daerah dalam menuntaskan permasalahan sampah di Kabupaten Malang," ujar Sanusi, Minggu (20/4/2025). 

Selain itu, pihaknya juga setuju dan bersepakat untuk memerangi sampah hingga menuju zero waste bersama jajaran TNI dari Divisi Infanteri 2 Kostrad. Menurut Sanusi, permasalahan sampah merupakan tanggung jawab bersama dan harus segera dituntaskan melalui sinergi berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah dengan instansi TNI. 

Oleh karena itu, di hadapan Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayjen TNI Susilo yang juga telah dinobatkan sebagai Panglima Perang Sampah, Sanusi menyampaikan akan memesan alat pembakar sampah atau incenerator Wisanggeni Gen 6 seperti yang ada di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Program Pionir. 

"Permasalahan sampah merupakan tanggung jawab bersama. Maka dari itu, jika alat incenerator Wisanggeni Gen 6 buatan anak bangsa ini terbukti berhasil, nanti saya akan memesan satu unit alat incenerator untuk diletakkan di TPA Randuagung Singosari untuk membantu mengurangi sampah yang menumpuk di TPA," ungkap Sanusi. 

Selain mengurangi sampah yang menumpuk di TPA Randuagung Singosari, dengan adanya alat pembakaran sampah atau incenerator juga akan membantu mengolah sampah agar memiliki nilai ekonomis dan membantu pelestarian lingkungan serta membuat masyarakat hidup dengan nyaman di Kabupaten Malang. 

Baca Juga : Komitmen Perangi Sampah, Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Launching Tempat Pengolahan Sampah Pionir

"Makanya setelah nanti di uji coba berhasil, Pemkab Malangjuga akan menggunakan incenerator ini dan bisa produksi pupuk kandang, pupuk organik, pupuk organik cair dan bisa untuk bahan campuran paving," jelas Sanusi. 

Pejabat publik yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha tebu ini menyampaikan, bahwa adanya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Program Prionir di Markas Divisi Infanteri 2 Kostrad merupakan awal inovasi yang harus terus dikembangkan. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Kabupaten Malang sebagai tempat pertama peluncuran Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Program Pionir di wilayah Divisi Infanteri 2 Kostrad. 

"Ini merupakan awal inovasi tentang pengolahan sampah di Kabupaten Malang dan Indonesia. Sehingga di tempat ini sampah menjadi zero waste. Sehingga tidak ada lagi sampah yang tersisa dalam pengolahan sampah. Tentunya ini nanti akan kita kembangkan sinergitas antara TNI dengan Pemkab Malang agar nanti sampah di Kabupaten Malang bisa zero waste," pungkas Sanusi.