JATIMTIMES - Gitaris Seringai Ricky Siahaan meninggal dunia usai manggung di Jepang, Sabtu (19/4). Seringai sebelumnya tengah menggelar Seringai Wolves of Asia Tour ke Taiwan dan Jepang.
Kabar meninggalnya Ricky sempat dibagikan oleh mantan vokalis Naif, David Bayu, di akun X pribadinya.
Baca Juga : Puluhan Personel Gabungan Diterjunkan pada Halalbihalal Aremania dan Aremanita Se-Jagad Raya
"Selamat jalan Ricky Siahaan gitaris Seringai semoga damai di sisi Allah," cuit David Bayu dikutip Minggu (20/4).
Seringai, dalam sebuah unggahan di Instagram, juga menyampaikan kabar duka tersebut. "Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo, Jepang. Ricky meninggalkan dunia ini dengan sesuatu yang dia cintai: bermain musik keras dengan maksimal," tulis Seringai.
Seringai mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang berupaya membawa jenazah Ricky pulang ke Indonesia.
"Kami sedang dalam proses membawa Ricky pulang ke Indonesia dan akan menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai peringatan dan penghormatan untuknya," ungkapnya.
Penyebab Meninggalnya Ricky Siahaan
Mendiang mengembuskan napas terakhir secara mendadak akibat serangan jantung. Informasi ini disampaikan musisi dan disjoki Jepang Freya Fox melalui X. Di cuitannya, Freya mengatakan Ricky Siahaan meninggal pada pukul 10.10 malam waktu Jepang.
"Gitaris Ricky Siahaan meninggal dunia secara tragis akibat serangan jantung. Informasi ini dapat dari sumber terdekat saya dari kepolisian Tokyo," kata Freya, dikutip Minggu (20/4/2025).
Profil Ricky Siahaan
Ricky adalah sosok penting di balik skena musik independen Tanah Air. Ricky Siahaan lahir dengan nama lengkap Ricardo Bisuk Juara Siahaan di Tanjung Pandan, Belitung, pada 5 Mei 1976. Tapi publik lebih mengenalnya sebagai Ricky Siahaan, gitaris dengan gaya bertenaga dan jiwa produksi yang ciamik. Musik bukan sekadar hobi buat Ricky, itu panggilan jiwa.
Karier musiknya mulai ngebul dari band hardcore Buried Alive, lalu berlanjut ke Stepforward pada 1999, band yang juga memotivasinya untuk ngegas soal profesionalisme di dunia musik, dari panggung sampai manajemen.
Dari situlah chemistry Ricky Siahaan dengan Arian (eks vokalis Puppen) mulai terbangun, sampai akhirnya mereka mendirikan Seringai pada 2002.
Dan bareng Seringai, Ricky Siahaan gak cuma jadi gitaris. Dia juga jadi komposer dan produser di balik karya-karya legendaris kayak High Octane Rock, Serigala Militia, Taring, dan Seperti Api.
Baca Juga : Seorang Pengrajin Kayu Ditemukan Tewas Kesetrum di Gondanglegi
Salah satu pencapaian paling epic Seringai adalah pernah buka konser Metallica di Stadion Gelora Bung Karno pada 2013. Ternyata ini adalah mimpi masa kecil Ricky yang akhirnya jadi kenyataan.
FYI, Ricky juga sempat ngebentuk Deadsquad bareng Stevie Item pada 2006. Tapi karena kesibukan yang makin menggila, dia memutuskan mundur dari band tersebut.
Dan bukan cuma di musik, Ricky Siahaan juga punya peran besar di industri film. Dia adalah manajer Iko Uwais, aktor laga yang melejit lewat The Raid dan berbagai film aksi Hollywood.
Di balik layar, Ricky bantu Iko tembus ke pasar global, sambil tetap ngejaga keseimbangan di dunia musik.
Ricky Siahaan juga punya karier di dunia media. Pada 2002, dia mulai kariernya sebagai produser radio di MTV On Sky (sekarang dikenal sebagai Trax FM). Lalu tahun 2005, dia bergabung dengan majalah Rolling Stone Indonesia sebagai editor, dan perlahan naik jabatan sampai jadi managing editor.
Setelah majalah itu tutup pada 2017, Ricky Siahaan sempat rehat dari dunia jurnalistik, sampai akhirnya kembali ke media pada Juli 2023 sebagai CEO Whiteboard Journal.
Yang bikin kepergian Ricky Siahaan makin terasa perih adalah dia berpulang setelah menyelesaikan tur lima titik bersama Seringai di Taiwan dan Jepang. Tur ini dimulai pada 11 April di Taichung, lalu berlanjut ke Taipei (12 April) dan Kaohsiung (13 April), sebelum menyeberang ke Jepang dengan dua panggung di Tokyo: Merry Go Round (17 April) dan Wildside (19 April), termasuk penampilan mereka di Gekiko Fest, festival musik ekstrem yang mempertemukan band dari berbagai negara.
Meski jadi tur luar negeri pertama mereka ke Taiwan dan hanya yang kedua ke Jepang, sambutan yang mereka terima luar biasa hangat. Di Jepang, Ricky dan personel Seringai bahkan sempat reuni dengan teman-teman lama dari skena musik ekstrem lokal.