JATIMTIMES - Sejumlah warga Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang tiba-tiba resah atas munculnya bau saos tembakau yang biasanya digunakan untuk bahan membuat rokok.
Keluhan ini tepatnya datang dari warga di dua RT di RW 5, yakni RT 7 dan RT 8. Menurut Ketua RW 8, Jaya, keluhan itu mulai dirasakan oleh warganya sejak satu bulan terakhir.
Baca Juga : SP2D Online Diluncurkan, Bank Jatim Teken Kerja Sama dengan Kemendagri
Jaya mengatakan, awalnya keluhan itu dianggap biasa saja. Karena wilayah RW 5 sendiri berada tak jauh dari pabrik rokok, meskipun keberadaannya tak termasuk wilayah Kelurahan Bumiayu.
"Pabrik Rokok Cakra itu kan di Kendalpayak, itu sudah lama beroperasi, tapi juga sama sekali tidak pernah ada bau-bau tidak sedap," ujar Jaya ditemui di kediamannya.
Awalnya ia berpikir bahwa itu adalah hal biasa, yang terbawa angin hingga tercium sampai ke rumah warga. Namun, sejak sebulan terakhir, bau tersebut ternyata menjadi lebih sering tercium. "Awalnya mungkin karena angin kencang, jadi pabrik rokok yang jauh kecium sampai sini. Tapi sejak sebulan terakhir setiap malam," jelas Jaya.
Sepengetahuannya, pabrik rokok yang masuk di wilayah Kelurahan Bumiayu hanya terletak di RW 1. Namun itu pun berjarak kurang lebih sekitar 3 kilometer.
Namun, dirinya meyakini bahwa bau tersebut tidak berasal dari tempat tersebut. Pasalnya, posisinya yang berada cukup jauh dari wilayah RW 5.
Apalagi, sejauh ini aduan yang ia terima terkait bau menyengat itu hanya ada dua RT dari total sembilan RT di wilayah RW 5. "Kalau di RT 7 dan 8 itu ada 160 an KK, ya itu yang mengeluhkan adanya bau menyengat," imbuh Jaya.
Dirinya pun meyakini bahwa bau tersebut tidak berasal dari pabrik rokok yang telah resmi berdiri. Ia menduga bahwa bau tersebut berasal dari olahan tembakau yang berskala home industry.
Baca Juga : Usai Remaja Terpental di Pendulum 360, Netizen Ramai-Ramai Keluhkan Kejadian Berbahaya di Wahana Jatim Park
"Tapi kami (warga RW 5), tidak mau berprasangka buruk. Misalnya kalau pabrik (rokok) resmi kan tentu sudah ada upaya yang dilakukan, agar beroperasinya tidak memberi dampak buruk ke warga sekitar. Misalnya dengan cerobong atau hal lain," terangnya.
Untuk itu, asal bau menyengat itu muncul juga masih misterius. Jaya mengatakan, pihaknya bersama warga juga telah melakukan penelusuran dengan harapan bisa mengetahui sumber bau itu muncul. "Tapi sampai saat ini juga masih nihil," sesal Jaya.
Dirinya pun berencana untuk segera berkoordinasi dengan pihak Kelurahan Bumiayu terkait keresahan itu. Apalagi saat ini, setidaknya sudah ada 5 orang anak yang sesak nafas, diduga akibat bau tersebut.
"Ada 5 anak yang sampai batuk-batuk dan sesak nafas. Diduga kuat akibat bau tersebut. Bahkan satu anak di RT 8 sampai di opname. Rencananya nanti akan kami laporkan ke Kelurahan," pungkas Jaya.