JATIMTIMES - Persada Hospital akhirnya buka suara di hadapan awak media terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter AY terhadap mantan pasien QOR (31) Jumat (18/4/2025). Dokter AY kini telah diberhentikan sementara oleh rumah sakit.
Hal tersebut disampaikan Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi; dr Galih Endradita, Sp.FM, FISQua bersama Supervisor Humas Persada Hospital Sylvia Kitty Simanungkalit S.Si, MMRS di Srikandi Hall, Persada Hospital.
Baca Juga : Hampir Pupus Harapan, Cita-Cita Korban Wahana Pendulum 360 Jatim Park 1 Jadi Anggota TNI Terancam Kandas
Kitty mengatakan, terkait pemberitaan yang beredar di media, Persada Hospital dengan tegas menyampaikan pernyataan resmi terkait dugaan tindakan pelanggaran etika yang dialami salah satu mantan pasien oleh tenaga medis di rumah sakit tersebut.
“Kami sangat prihatin dan menyayangkan serta menegaskan bahwa pelanggaran etika dalam bentuk apa pun tidak akan ditoleransi di lingkungan Persada Hospital,” ujar Kitty.
Sehingga, pasca-mencuatnya kasus dugaan tindak asusila, pihaknya telah menonaktifkan sementara dokter AY dari Persada Hospital. Dengan demikian, saat ini dokter tersebut tidak melakukan praktik di rumah sakit tersebut.
“Kami telah melakukan penyelidikan internal terhadap dugaan tersebut. Proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan melibatkan pihak yang berwenang. Sejalan dengan komitmen kami terhadap etika dan profesionalisme, beliau (dokter AY) telah dinonaktifkan sementara dari pelayanan rumah sakit sambil menunggu proses hukum yang sedang berjalan,” imbuh Kitty.
Kitty menambahkan, pihaknya menolak dengan tegas segala bentuk tindakan pelanggaran etika terhadap pasien maupun siapa pun di seluruh lingkungan rumah sakit. Persada Hospital juga menjaga integritas dan kepercayaan publik dengan menerapkan standar tinggi dalam setiap aktivitas pelayanan medis.
Baca Juga : Tak Cuma untuk Bersenang-senang, Ini Manfaat Lain Naik Wahana Ekstrem untuk Kesehatan
“Sesuai dengan nilai-nilai perusahaan, kami menjunjung tinggi profesionalisme seluruh tenaga medis dan non-medis di lingkungan rumah sakit. Kepercayaan pasien menjadi prioritas utama dan kami terus meningkatkan mutu pelayanan dengan standar etika yang tinggi,” tambah Kitty.
Persada Hospital juga telah berkoordinasi dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Pihaknya percaya proses hukum adalah mekanisme yang tepat untuk mencapai keadilan.
Jika terbukti, tentu manajemen Persada Hospital akan mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan secara tidak hormat dan akan menyerahkan masalah ini menurut aturan hukum yang berlaku maupun disiplin tenaga kesehatan.