free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Hukum dan Kriminalitas

Mantan Pasien RS Swasta Jadi Korban Pelecehan Seksual, Ini Tanggapan IDI

Penulis : Irsya Richa - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ketua IDI Kota Malang, dr. Sasmojo Widito. (Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami mantan pasien warga Bandung Jawa Barat di rumah sakit swasta, Kota Malang menggegerkan banyak pihak. Hal ini pun membuat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Malang bakal menindak tegas bagi oknum dokter yang melakukan hal tidak terpuji.

“Kita semua dokter profesional memang harus mengikuti norma-norma. Norma ini ada tiga, yakni norma yang harus dilakukan dokter meliputi etika kedokteran, disiplin kedokteran, dan peraturan perundang-undangan,” ujar Ketua IDI Kota Malang, dr. Sasmojo Widito, Rabu (16/4/2025).

Baca Juga : Polresta Malang Kota Buat Puluhan Warga Tersenyum Lebar, Bisa Periksa Kesehatan Gratis

Jika didapati adanya pelanggaran diantara tiga norma tersebut, lanjut Sasmojo menyebabkan tidak profesional dokter tersebut. Sehingga dokter tersebut harus dilakukan pembinaan.

“Kemudian nanti dinilai apakah bisa diperbaiki atau tidak. Tindakan IDI Kota Malang terhadap kasus ini, kami akan mengikuti norma-norma yang ada,” tambah Sasmojo.

Pihaknya pun pada hari ini masih akan merapatkan kasus yang ramai di media sosial tersebut. Terlebih ramainya kasus ini baru saja. 

“Karena baru munculnya tadi pagi, kemudian dari kami nunggu rumah sakit tersebut. Tapi apapun tim kami sudah menyiapkan bahwa pasti akan ada pembinaan pada yang bersangkutan dan sanski,” tambah Sasmojo.

Nantinya saksi pun akan diberikan berdasarkan norma-norma yang harus diikuti. “Kita tidak bisa maju kalau norma dilanggar,” imbuh dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar.

Sasmojo pun mengimbau kepada dokter-dokter khususnya di Kota Malang untuk tetap berpegang teguh kepada norma kedokteran. Melihat saat ini banyaknya kasus dugaan pelecehan seksual di beberapa daerah.

Baca Juga : Presiden Prabowo Dijadwalkan Resmikan PLTP Ijen di Bondowoso, Proyek Strategis Energi Terbarukan

“Ya pesan untuk dokter menghindari kasus serupa harus mengikuti norma yang diundangkan itu harus diikuti. Karena dokter yang menjalankan pendidikan harus mendapatkan pendidikan profesi skill, hard dan soft ada moralitas, etika, dedikasi komitmen.

“Kalau pinter tapi etika jelek gak berguna, bukan masalah pandai tapi bijak,” tegas Sasmojo.

Diberitakan sebelummya, seorang mantan pasien rumah sakit swasta asal Bandung yang berencana berlibur di Kota Malang harus dirawat di rumah sakit setelah mengalami sinusitis dan vertigo. Kemudian kejadian yang tak mengenakkan saat berada di rumah rawat inap VIP, AY melakukan pemeriksaan dengan stetoskop kepada korban.

AY meminta korban untuk membuka baju pasien dan pakaian dalamnya hingga telanjang dada. Kemudian AY melakukan aksi bejatnya dengan mencoba menyenggol puting payudaranya serta akan mengambil foto dengan handphonenya.