free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Makam Palsu di Situs Bedander Jombang Dibongkar, Dianggap Kaburkan Sejarah

Penulis : Adi Rosul - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Pembongkaran makam palsu di Situs Bedander, Jombang. (Istimewa)

JATIMTIMES - Sebuah makam palsu di Situs Bedander atau Situs Jladri, Dusun Bedander, Desa Sumbergondang, Kabuh, Jombang, dibongkar. Makam palsu itu dibongkar karena dianggap mengaburkan sejarah.

Pembongkaran makam di Situs Bedander ini dilakukan oleh tiga pemerintah desa, yaitu Pemdes Manduro, Sumberingin, dan Sumbergondang, pada Rabu (16/04/2025). Sebab, lokasi Situs Bendander berada di Bukit Jladri yang berada di kawasan hutan tiga desa tersebut.

Baca Juga : Wali Kota Blitar Mas Ibin dan KPK Satukan Langkah, Cegah Korupsi dari Lingkup Keluarga

Proses pembongkaran makam palsu ini dimulai pada pukul 08.30-12.00 WIB dengan disaksikan babinsa, bhabinkamtibmas, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat. Makam palsu dibongkar dengan merubuhkan bangunan makam hingga rata dengan tanah.

"Makam ini makam baru. Baru dua tahun lalu. Kita bongkar setelah musdes tiga desa," kata Kades Sumbergondang Sunarto saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/04/2025).

Makam palsu yang dibongkar warga ini bertuliskan Sunan Candramata bin Sunan Geseng. Makam tersebut disinyalir palsu karena baru ada pada 2023 lalu.

Menurut Sunarto, makam itu dibuat oleh kelompok spiritual dari Jombang dan Mojokerto atas dasar isyarah atau petunjuk spiritual. "Katanya dapat isyarah lalu dibangun makam itu. Katanya (makam yang dibongkar, red) keturunan Majapahit," ujarnya.

Sementara, Kades Manduro Jamilun menyampaikan bahwa makam palsu yang berada di area Situs Bedander dianggap bisa mengaburkan sejarah. Sebab berdirinya makam tidak memiliki dasar yang jelas.

Baca Juga : Pangeran Pekik: Rekonsiliator Surabaya–Mataram yang Ditumbalkan Sejarah

Terlebih lagi, makam palsu itu berlokasi di Situs Bedander yang diyakini menjadi tempat persembunyian Jayanegara dari serbuan pasukan Ra Kuti ke Keraton Majapahit pada 1319 Masehi.

Raja kedua Majapahit itu dibawa oleh pasukan Bhayangkara di bawah kepemimpinan Gajah Mada untuk bersembunyi di Bedander yang diyakini saat ini berada di Dusun Bedander, Desa Sumbergondang, Kabuh.

"Tiga desa sepakat membongkar makam ini. Karena ditakutkan di kemudian hari, pemuda kita, muda-mudi kita dikaburkan dengan sajarah yang fiktif," ungkapnya.