free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Perkuat Infrastruktur Irigasi, Menteri PU Minta Bupati di Jatim Sampaikan Kebutuhan

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Menteri PU Dody Hanggodo bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah bupati usai pertemuan di Kantor Kementerian PU.

JATIMTIMES - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bakal memperkuat infrastruktur irigasi di Jawa Timur (Jatim). Untuk itu, Menteri PU Dody Hanggodo meminta para bupati di Jatim mengajukan kebutuhannya.

Nantinya, Kementerian PU bakal mengalokasikan dana alokasi khusus (DAK) untuk digelontorkan ke kabupaten yang membutuhkan penguatan infrastruktur saluran irigasi. Hal ini sebagai wujud komitmen pemerintah pusat dalam mendukung target swasembada.

Baca Juga : Peringati HUT ke-111 Kota Malang, Perumda Tugu Tirta Launching Tiga Program

Menteri Dody mengungkapkan bahwa Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi menjadi dasar kuat untuk mendukung daerah mencapai swasembada pangan. 

“Dengan Inpres ini, kami memiliki payung hukum jelas untuk melakukan intervensi terhadap jaringan irigasi daerah, termasuk saluran tersier. Saya minta Bapak dan Ibu Bupati segera mengirimkan surat resmi terkait kebutuhan masing-masing agar bisa segera kami proses,” ujar Menteri Dody melalui keterangan resmi, Selasa (15/4/2025).

Hal tersebut juga disampaikan Dody Hanggodo secara langsung di hadapan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah bupati yang berkunjung ke Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (14/4/2025).

Lebih lanjut, Dody menilai, infrastruktur irigasi merupakan salah satu kunci utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya padi. Infrastruktur irigasi juga yang berperan penting dalam target produksi gabah kering panen (GKP) Jatim sebesar 12,6 juta ton pada 2025.

Oleh karena itu, Kementerian PU siap mengalokasikan DAK yang lebih besar, khususnya untuk sumber daya air yang menunjang pertanian. Dalam hal ini, Jatim menjadi salah satu andalan sebagai daerah lumbung pangan nasional.

Gubernur Khofifah mengapresiasi respons cepat Menteri Dody dan jajaran Kementerian PU. Ia mengatakan dukungan pusat sangat krusial agar target produksi gabah bisa tercapai. 

“Kami sangat membutuhkan dukungan konkret dari Kementerian PU, khususnya dalam bentuk DAK sumber daya air, untuk mempercepat rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dan mengembangkan saluran baru yang dibutuhkan petani,” ungkap Khofifah.

Kepala daerah lain yang turut hadir juga menyampaikan aspirasi serupa. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyoroti tantangan besar yang dihadapi Pulau Bawean di Kabupaten Gresik. 

Baca Juga : Venue BMX di Kota Batu Belum Siap untuk Porprov IX Jatim 2025, Diganti Venue Tambahan

“Dari total 4.000 hektare lahan pertanian di Bawean, sebanyak 75 persen masih mengandalkan air hujan. Kami sangat berharap Kementerian PU bisa segera membangun jaringan irigasi permanen agar produksi pangan lebih stabil,” katanya.

Begitu pula dengan Bupati Malang, Sanusi, yang meminta bantuan Kementerian PU dalam memperbaiki infrastruktur irigasi yang rusak akibat bencana alam. 

“Produksi pertanian kami menurun signifikan karena hanya bisa sekali panen dalam setahun. Banyak tanggul dan bendungan rusak akibat banjir sehingga membutuhkan perhatian khusus dari pusat,” ujar Sanusi.

Turut hadir dalam pertemuan mendampingi Menteri Dody antara lain Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PU Rachman Arief Dienaputra, Dirjen Prasarana Strategis Maulidya Indah Junica, Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Yudha Mediawan, Staf Khusus Bidang Sumber Daya Air Arie Setiadi Moerwanto, Staf Khusus Bidang Teknologi dan Kepatuhan Intern Syamsul Bachri Yusuf, Direktur Air Minum Anang Muchlis, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Muhammad Adek Rizaldi, Direktur Bina Teknik Jalan dan Jembatan Yudha Handita, serta Kepala Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah Krisno Yuwono.

Adapun pada pertemuan ikut mendampingi Khofifah, yaitu Sekretaris Daerah Jawa Timur Adhy Karyono, Bupati Malang Sanusi, Bupati Bojonegoro Setyo Wahyono, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Lumajang Indah Amperawati, Bupati Pamekasan Kholilurrahman, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Bupati Jombang Warsubi, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Edy Tambeng Widjaja, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono, serta Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur Baju Trihaksoro.