free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Menjelang Harlah PMII ke-65, IKA Blitar Raya Siapkan Panggung Silaturahmi dan Refleksi

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Logo resmi Harlah ke-65 PMII dengan tema 'Generasi Hebat, Penggerak Perubahan'.

JATIMTIMES - Gedung Kusumawicitra dan Taman Kebonrojo Kota Blitar akan menjadi saksi pertemuan lintas generasi aktivis pergerakan. Sabtu, 19 April 2025, Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Blitar Raya akan menggelar halal bihalal sekaligus memperingati Hari Lahir (Harlah) PMII ke-65—sebuah momentum penuh makna yang dirancang bukan sekadar seremoni, tetapi juga ajang refleksi atas sejarah panjang kiprah organisasi ini dalam membangun negeri.

Ketua panitia, Najib, menyebut bahwa kegiatan ini menjadi forum strategis untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat kembali nilai-nilai pergerakan. Ia menegaskan bahwa PMII bukan hanya organisasi kemahasiswaan, tetapi juga kawah candradimuka yang melahirkan pemimpin, pemikir, dan penggerak perubahan di berbagai lini kehidupan.

Baca Juga : 21 Doa yang Dibaca Saat Menjalankan Haji dan Umrah

“Halal bihalal ini tidak hanya menjadi ajang berkumpul, tetapi juga sebagai refleksi bersama atas kontribusi PMII dalam membangun bangsa, khususnya Blitar Raya,” ujarnya pada Selasa (15/4/2025), menggarisbawahi pentingnya kesinambungan perjuangan alumni dalam menjawab tantangan zaman.

Najib tidak menampik bahwa zaman telah berubah. Menurutnya, PMII dan para alumninya dituntut untuk adaptif terhadap arus globalisasi, ledakan teknologi, serta dinamika sosial yang terus bergerak cepat. Ia memandang, loyalitas terhadap nilai dasar perjuangan PMII harus dipadukan dengan keberanian berinovasi.

“PMII telah membuktikan kiprahnya selama 65 tahun, tetapi kita tidak boleh lengah. Tantangan saat ini dan di masa depan membutuhkan adaptasi dan inovasi,” katanya. Ia juga menyampaikan harapannya agar peringatan Harlah kali ini menjadi titik balik dalam menghidupkan kembali semangat kolektif perubahan.

Najib memprediksi, ratusan alumni dari berbagai generasi serta kader aktif PMII di Blitar Raya akan hadir dalam acara ini. Kehadiran mereka bukan sekadar nostalgia, melainkan bentuk komitmen untuk terus menjaga nyala perjuangan dalam wajah zaman yang kian menuntut kepekaan dan kepeloporan.

“Semoga acara ini menjadi pengingat bahwa meskipun kita telah melangkah jauh di berbagai bidang kehidupan, nilai-nilai PMII tetap menjadi pedoman dan inspirasi dalam setiap langkah kita,” tuturnya.

Dalam kancah politik dan sosial tanah air, PMII dikenal sebagai salah satu organisasi mahasiswa Islam terbesar yang berdiri sejak 17 April 1960. Dengan akar yang kuat di dunia kampus dan pesantren, PMII tumbuh menjadi wadah kaderisasi yang menghasilkan tokoh-tokoh strategis di berbagai sektor.

Baca Juga : Gubernur Jatim dan Bupati Malang Lakukan Rapat Tertutup dengan Menteri PU RI Terkait Swasembada Pangan

Tahun ini, Harlah ke-65 PMII mengusung tema “Generasi Hebat, Penggerak Perubahan.” Tema tersebut mengandung pesan kuat bahwa PMII menempatkan generasinya sebagai bagian dari lokomotif perubahan menuju Indonesia Emas 2045. Inovasi, intelektualitas, dan keberpihakan kepada masyarakat menjadi nilai-nilai utama yang terus ditanamkan dalam setiap langkah kadernya.

Bagi IKA PMII Blitar Raya, perayaan Harlah ke-65 bukan hanya ritual tahunan. Ini adalah pengingat bahwa sejarah tidak berdiri sendiri. Ia selalu menuntut kesinambungan, komitmen, dan aksi nyata. Maka, dari Blitar, mereka ingin menyalakan kembali semangat pergerakan—bahwa perubahan tak hanya dibicarakan, tetapi juga diperjuangkan.

Dengan suasana lebaran yang masih terasa, halal bihalal IKA PMII Blitar Raya menjadi ruang strategis untuk merajut kembali jaringan, menyamakan langkah, dan memperkuat sinergi antaralumni. Dalam bingkai kebersamaan dan spirit transformasi, acara ini diharapkan menjadi energi baru bagi gerakan mahasiswa Islam Indonesia untuk terus menyalakan obor perubahan—dari Blitar, untuk Indonesia.