free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Serba Serbi

Danau Raksasa Ini Kini Jadi Gurun, Benarkah Tanda Kiamat Semakin Dekat?

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Kondisi Laut Aral saat ini. (Foto: Reuters)

JATIMTIMES - Laut Aral yang dulunya merupakan salah satu danau terbesar di dunia kini tinggal sejarah. Wilayah yang dulu dipenuhi air, perlahan berubah menjadi gurun tandus.

Pemandangan satelit memperlihatkan jejak perubahan itu, dari perairan luas menjadi hamparan pasir asin. Apakah ini pertanda akhir zaman? 

Laut Aral terletak di Asia Tengah, tepatnya di antara Kazakhstan dan Uzbekistan. Melansir dari IFLScience, danau ini berada di peringkat ketiga danau terbesar di dunia dengan luas mencapai 68.000 kilometer persegi pada 1960-an. Namun, sejak saat itu, ukurannya terus menyusut secara drastis. 

Penyebab utama penyusutan itu adalah proyek irigasi besar-besaran di era Uni Soviet. Dua sungai besar yang menjadi sumber air utama danau ini, yakni Syr Darya dan Amu Darya, dialihkan untuk mendukung pertanian kapas dan lainnya. Akibatnya, aliran air ke Laut Aral menyusut drastis dan danau mulai mengering. 

Pada akhir 1980-an, Laut Aral pecah menjadi dua bagian yakni Aral Besar dan Aral Kecil. Seiring waktu, Aral Besar kembali terbagi menjadi dua lobus di antaranya timur dan barat; serta lobus timur akhirnya benar-benar lenyap. Bekasnya kini dikenal sebagai Gurun Aralkum, salah satu gurun termuda di dunia. 

Dampak lingkungan dan sosial dari perubahan ini sangat besar. Industri perikanan yang dulu hidup kini mati total. Perubahan iklim mikro juga tak bisa dihindari, musim panas lebih panas, musim dingin lebih dingin, dan badai pasir serta debu membawa ancaman kesehatan bagi warga. 

Namun ada secercah harapan. Di Aral Kecil, yang berada di wilayah Kazakhstan, tanggul Kok-Aral dibangun untuk menahan air dari Sungai Syr Darya. Selama 20 tahun terakhir, permukaan air di wilayah ini meningkat hingga 4 meter. Upaya konservasi terus dilakukan agar danau ini tetap bertahan. 

Lalu, bagaimana dengan isu "kiamat"? Mengeringnya danau besar seperti Laut Aral kerap dikaitkan dengan tanda-tanda akhir zaman. Namun penting untuk digarisbawahi, Laut Aral berbeda lokasi dan konteks dengan Danau Tiberias, danau lain yang disebut-sebut dalam ajaran Islam sebagai salah satu tanda datangnya kiamat. 

Danau Tiberias, yang juga dikenal sebagai Danau Galilea, terletak di wilayah yang secara geografis mencakup Suriah dan Palestina, tapi kini dikuasai oleh Israel. Dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa Danau Tiberias akan mengering setelah airnya dikonsumsi oleh Ya’juj dan Ma’juj, dua makhluk yang diyakini akan muncul di akhir zaman. 

Salah satunya tercantum dalam riwayat Muslim, di mana Tamim ad-Dari menceritakan pertemuannya dengan Dajjal. “‘Beritakan kepadaku tentang Danau Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah di sana ada airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya, ‘Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.’” (Hadit Riwayat Imam Muslim) 

Dalam hadis lain, An-Nawwas ibn Sam’an r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Allah mengirim Ya’juj dan Ma’juj. Mereka turun dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Kelompok pertama dari mereka melintasi Danau Tiberias, dan meminum seluruh airnya. Setelah itu, kelompok terakhir mereka juga melintasi danau itu, seraya berkata, ‘Dulu, pernah ada air di lembah ini.’” (HR. Muslim). 

Dalam Islam, kiamat terbagi menjadi dua jenis, yakni kiamat sugra (kecil) dan kiamat kubra (besar). Kiamat kecil bisa berupa kematian, bencana, atau perubahan besar di suatu tempat. Sedangkan kiamat besar adalah kehancuran seluruh alam semesta, yang ditandai dengan berbagai kejadian luar biasa. 

Berikut beberapa tanda-tanda besar kiamat menurut berbagai hadis sahih, termasuk hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi.

Baca Juga : Benarkah Kebiasaan Mati-Nyalakan AC Bikin Tagihan Listrik Bengkak? Ini Faktanya

• Kemunculan Dajjal
Sosok ini disebutkan sebagai pemimpin fitnah terbesar di akhir zaman. Dajjal akan menebar kebohongan, mengaku sebagai Tuhan, dan menguji keimanan umat manusia. 

• Turunnya Nabi Isa AS
Nabi Isa dipercaya akan turun kembali ke Bumi untuk membunuh Dajjal dan menegakkan keadilan. Ia akan memimpin umat manusia menuju jalan yang benar. 

• Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
Dua bangsa buas ini disebutkan akan turun dari tempat tinggi, merusak Bumi, dan meminum habis air Danau Tiberias. Mereka hanya bisa dihancurkan oleh kuasa Allah setelah menyebar kerusakan besar. 

• Terbitnya Matahari dari Barat
Tanda besar yang menunjukkan bahwa pintu tobat telah ditutup. Saat matahari terbit dari arah barat, maka tak ada lagi ampunan bagi manusia. 

• Keluarnya Binatang Melata (Dabbah)
Dabbah akan muncul dari perut Bumi dan menandai orang-orang beriman serta kafir sebagai bagian dari pembeda akhir zaman. 

• Keluarnya Asap Tebal (Dukhan)
Asap ini akan menyelimuti Bumi selama 40 hari dan 40 malam. Kaum beriman hanya akan merasakan seperti pilek ringan, sementara yang kafir akan tersiksa berat. 

• Terjadinya 3 Kali Gempa Besar
Gempa Bumi besar ini akan terjadi di timur, barat, dan jazirah Arab. Masing-masing akan mengguncang dunia sebagai pertanda kiamat sudah sangat dekat. 

• Kebakaran Besar dari Yaman
Api besar akan muncul dari wilayah Yaman dan menggiring manusia menuju tempat berkumpul terakhir sebelum kiamat terjadi. 

Itulah penjelasan terkait hubungan Laut Aral yang mengering dengan tanda hari kiamat, termasuk ulasan ringkas tentang berbagai tanda-tanda kiamat. Semoga informasi ini bermanfaat.