free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Antisipasi Kekurangan Murid, Pemkot Surabaya Prioritaskan Sekolah Lama di SPMB

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Siswa sekolah.

JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan sekolah-sekolah lama yang sudah berdiri dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) pada tahun ajaran 2025/2026 mendatang. 

Pesan ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya serta perwakilan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S)  seusai kegiatan halalbihalal di Balai Kota Surabaya.

Baca Juga : Bolehkah Istri Menginisiasi Perceraian? Begini Ketentuan dan Prosedurnya dalam Hukum Islam

"Saya sampaikan ke Dinas Pendidikan dan perwakilan guru MKKS dan K3S, saya tidak akan membantu sekolah yang baru, tapi yang lama,” tegas Wali Kota Eri.

Lebih lanjut, Wali Kota Eri menyoroti permasalahan kurangnya murid di beberapa sekolah yang disebabkan oleh kurangnya kontrol terhadap jarak antarsekolah. 

"Kenapa murid sekolah itu kurang? Karena tidak terkontrol jaraknya antara satu dan lainnya. Memang ada satu wilayah jumlahnya banyak, dan lain-lain. Karena tidak semua izin sekolah dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya, tapi ada Kementerian Agama atau tempat lainnya," jelasnya.

Sebagai solusi, Wali Kota Eri menginstruksikan kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk duduk bersama dan mengevaluasi pendirian sekolah baru.  "Karena itu, saya bilang Dinas Pendidikan, dudukkan bersama. Kalau ada sekolah baru, jangan mengharapkan bantuan operasional pendidikan daerah (bopda), karena nanti sekolah lama bisa habis muridnya pindah ke sekolah baru," terangnya. 

Ia juga menyoroti pelaksanaan penambahan kelas di sekolah yang justru mengambil murid dari sekolah lain. "Kedua, saya tidak ingin sekolah berdiri kalau sekolah sudah banyak. Ada juga yang sekolah menambah kelas, tapi muridnya ambil dari sekolah sebelah, tidak kami bantu lagi," imbuhnya.

Strategi ini dilakukan oleh Pemkot Surabaya dalam mendukung pemerataan pendidikan dan keberlangsungan sekolah-sekolah lama yang telah berdiri di tengah dinamika pertumbuhan sekolah baru. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih sehat dan kondusif di Kota Surabaya.

Baca Juga : Mbak Vinanda Larang Penyelenggaraan Wisuda dari PAUD hingga SMP

Wali Kota Eri memberikan contoh mengenai situasi sekolah swasta yang berbeda dalam kaitannya dengan bopda. Ia menyebutkan bahwa ada sekolah swasta yang memang tidak menerima bopda. Di sisi lain, ada pula sekolah swasta yang baru berdiri dan mengalami kesulitan finansial, sehingga mengajukan permintaan bantuan kepada Pemkot Surabaya.

Menanggapi permintaan bantuan dari sekolah swasta yang tidak mampu ini, Wali Kota Eri menyatakan bahwa Pemkot Surabaya akan mempertimbangkan dan mengatur mekanisme pemberian bantuan tersebut lebih lanjut. “Kalau ada (sekolah) yang tidak mampu, mereka minta dipegang Pemkot Surabaya. Jadi untuk itu, kami akan mengaturnya lagi,” ujar dia.

Meski demikian,  Eri berharap  momen Lebaran ini dapat menjadi penguat tali silaturahmi dan menghilangkan persaingan yang tidak sehat antarsekolah. "Sehingga momen Lebaran saling menguatkan dan tali silaturahmi, dan tidak ada persaingan untuk mewujudkan anak-anak memiliki kepribadian kuat," pungkasnya.