free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

MTsN 2 Malang Gelar Halal Bihalal, Sucikan Hati, Perkuat Silaturahmi dan Semangat Mengabdi

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
MTsN 2 Kota Malang menggelar acara halal bihalal yang bertemakan "Sucikan Hati, Eratkan Silaturahmi, Semangat Ikhlas Mengabdi" di Masjid Bahrul Ulum, MTsN 2 Kota Malang, pada Rabu, (9/4/2025) (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Malang menggelar acara halal bihalal dengan tema "Sucikan Hati, Eratkan Silaturahmi, Semangat Ikhlas Mengabdi" di Masjid Al-Ikhlas MTsN 2 Kota Malang, pada Rabu, (9/4/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh civitas akademika madrasah, sebagai ajang untuk mempererat silaturahmi serta memperbaharui semangat kebersamaan dalam mengabdi kepada pendidikan.

5

Kepala MTsN 2 Malang, Amin Tohari, S.Ag., M.Pd.I, menyampaikan harapan agar ibadah puasa yang telah dilaksanakan selama satu bulan penuh dapat diterima oleh Allah SWT. Ia juga mengajak semua pihak untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum untuk menumbuhkan karakter takwa, empati, dan kedisiplinan dalam diri masing-masing.

Baca Juga : Wabup Malang Berikan Pembinaan ASN Dispendik: Tidak Boleh Ada Anak yang Tidak Sekolah

 

“Selama bulan Ramadan kita bersama-sama menunaikan ibadah puasa. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan menjadi jalan untuk meningkatkan karakter kita sebagai pribadi yang lebih baik, lebih takwa, dan penuh empati. Selain itu, kita juga harus terus mendampingi anak-anak didik kita untuk menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar Amin Tohari.

3

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara seluruh elemen di madrasah untuk mewujudkan cita-cita bersama. “Kita harus bersinergi. Dengan kebersamaan, apa yang kita harapkan dan cita-citakan pasti akan tercapai. Insya Allah, momentum ini akan membawa kebaikan bagi kita semua,” tambahnya.

Lebih lanjut, Amin Tohari mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan ibadah yang telah dilakukan selama Ramadan sebagai bekal untuk 11 bulan ke depan. “Mari kita jadikan bekal untuk menjalani sisa tahun ini dengan penuh semangat dan kebersamaan,” ajaknya.

4

Selain itu, acara tersebut juga menghadirkan KH Syaifuddin Zuhri, seorang ulama kharismatik di Kota Malang. Dalam kesempatan ini, KH Syaifuddin memberikan motivasi kepada seluruh hadirin mengenai pentingnya profesionalisme dalam dunia pendidikan. Ia menekankan bahwa guru tidak hanya harus menguasai ilmu, tetapi juga harus memiliki karakter yang baik agar bisa menjadi panutan bagi para siswa.

“Allah sangat menyukai pekerjaan yang dilakukan dengan profesional. Guru harus menjadi seorang profesional yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menjadi contoh yang baik bagi siswa. Guru harus memiliki karakter yang dapat menjadi teladan, seperti sifat sabar dan telaten,” jelas KH Syaifuddin.

2

Menurutnya, sifat positif yang terbentuk selama bulan Ramadan, seperti kesabaran, harus terus dipertahankan dan dijaga sepanjang tahun. “Ramadan mengajarkan kita untuk lebih sabar. Sifat sabar ini, bersama dengan sifat positif lainnya, harus terus kita hidupkan setelah Ramadan, agar kita bisa tetap optimis dan produktif dalam bekerja,” ungkapnya.

KH Syaifuddin juga mengingatkan pentingnya menjaga silaturahmi sebagai bagian dari menjaga keberkahan dalam kehidupan. “Silaturahmi membawa banyak hikmah bagi kita semua. Dengan saling mendukung dan mempererat hubungan, kita akan mendapatkan berkah yang luar biasa, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam pekerjaan,” tambahnya.

1

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Achmad Shampton, S.HI, M.Ag, menambahkan, agar para guru dapat melaksanakan tugas pendidikan dengan niat yang tulus dan untuk kemajuan bersama. Pada momen ini, ia menyampaikan beberapa pemikiran terkait tantangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan.

Baca Juga : Majapahit setelah Kertawijaya: Intrik, Kudeta, dan Perang Saudara

 

“Jika ada kebijakan yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Semua kebijakan yang ada bukanlah untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk kemajuan bersama,” ujar Achmad Shampton di hadapan civitas akademika MTsN 2 Kota Malang.

Pihaknya juga menekankan pentingnya pemikiran yang lebih dewasa dalam menghadapi masalah, terutama di dunia pendidikan. Menurutnya, banyak hal yang seringkali dinilai secara buruk, padahal yang perlu diperbaiki adalah cara pandang kita terhadap suatu masalah. “Kalau banyak yang korupsi, guru juga belum sukses dalam mendidik, kita sering menilai orang lain dengan nilai yang buruk, tapi kita lupa, justru kacamata kita yang salah,” katanya.

Lebih lanjut Achmad Shampton menegaskan, bahwa guru seharusnya berangkat ke sekolah dengan niat yang tulus untuk mengamalkan ilmu, bukan semata-mata mencari uang atau mengharapkan sertifikasi. “Guru harus berniat untuk mencerdaskan umat Allah. Semua harus diawali dengan niat yang baik,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan pesan kepada MTsN 2 Kota Malang agar terus menjaga ciri khas dan daya tariknya sebagai madrasah.  “MTsN 2 Kota Malang harus punya kekhasan dan daya tawar agar dapat menarik siswa dan benar-benar menjadi sekolah yang unggul dibandingkan madrasah lainnya. Jangan sampai nama madrasah, tapi perilaku dan pengelolaannya sama saja dengan sekolah umum,” pungkasnya.