free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Inflasi Kota Malang Naik 1,37% di Maret 2025, Efek Normalisasi Diskon Listrik

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Potret kWh meter di sebuah rumah. (Foto: laman resmi PLN)

JATIMTIMES - Kota Malang mencatat inflasi sebesar 1,37% secara bulanan (month to month/mtm) pada Maret 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang justru mengalami deflasi sebesar 0,69%. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan (year on year/yoy) Kota Malang tercatat sebesar 0,49%.
Penyebab utama inflasi kali ini berasal dari normalisasi tarif listrik setelah berakhirnya program diskon dari pemerintah. 

“Inflasi Maret ini utamanya didorong oleh kelompok pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Lainnya dengan andil 0,90%,” demikian keterangan resmi yang diterima JatimTIMES, Rabu (9/4/2025). 

Diskon tarif listrik sebesar 50% sebelumnya diberikan kepada pelanggan rumah tangga PLN dengan daya 450 VA hingga 2.200 VA, yang berlaku sejak Januari hingga Februari 2025. Usai diskon berakhir, tarif kembali normal dan langsung berdampak pada inflasi. 

Selain itu, kenaikan harga bahan pangan juga menyumbang inflasi, terutama pada komoditas bawang merah, cabai rawit, beras, dan daging ayam ras. Masing-masing memberikan andil sebesar 0,09%, 0,09%, 0,04%, dan 0,03%. 

Permintaan bahan pokok yang melonjak selama bulan Ramadan serta mendekati Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri turut menjadi pemicu. “Kondisi cuaca juga berpengaruh, curah hujan tinggi membuat produksi hortikultura, seperti bawang dan cabai, tidak optimal,” lanjut keterangan tersebut. 

Tak hanya itu, fenomena tunda petik yang terjadi sejak H-7 Lebaran juga menyebabkan pasokan cabai rawit ke pasar menurun. 

Untuk beras, kenaikan harga terutama terjadi pada jenis premium. Hal ini berkaitan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat untuk pemenuhan zakat fitrah. 

Namun demikian, tekanan inflasi di Kota Malang masih dinilai terkendali. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang dinilai berhasil menjaga stabilitas harga melalui sejumlah langkah konkret. Di antaranya dengan menyelenggarakan pasar murah di 25 titik selama Ramadan dan operasi pasar murah di Kantor Pos Malang sepanjang Maret 2025. 

TPID juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar guna memastikan stok dan harga barang tetap aman, terutama menjelang Idul Fitri, yakni pada 4 dan 25 Maret 2025. 

Selain itu, dua kali High Level Meeting (HLM) TPID digelar sepanjang bulan tersebut. Salah satu hasil pentingnya adalah terbentuknya kerja sama antara Bulog dan 11 penggilingan beras swasta di Kota Malang. Kerja sama serupa juga telah diterapkan di Kabupaten Malang. 

Langkah strategis lainnya termasuk panen cabai merah dari program urban farming, bantuan sarana untuk petani cabai, serta penguatan pemantauan harga komoditas lewat sistem Mbois Stat dan Siskaperbapo. 

Tak ketinggalan, kerja sama BUMD Pangan Kota Malang dengan sejumlah pemasok beras dan telur ayam ras di Jawa Timur juga turut mendukung stabilitas harga. 

Di sisi lain, inflasi yang lebih tinggi ini sempat tertahan oleh deflasi dari beberapa komoditas seperti kangkung (-0,02%), wortel (-0,01%), angkutan udara (-0,01%), bayam (-0,01%), dan terong (-0,01%). 

Penurunan harga tiket pesawat terjadi berkat kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tiket kelas ekonomi domestik, sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.18 Tahun 2025. 

Sementara itu, harga sayur-sayuran seperti kangkung dan wortel turun seiring dengan musim panen yang berlangsung di Maret. 

Ke depan, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan Bank Indonesia juga akan terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Program 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif) juga akan terus dijalankan untuk menjaga inflasi tetap dalam sasaran 2,5 ± 1% (yoy).