free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

IHSG Anjlok 9,19% Usai Libur Lebaran, BEI Sempat Lakukan Trading Halt

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terjun bebas pada Selasa (8/4/2025) pagi. (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pasca libur panjang Lebaran 2025 dibuka dengan tekanan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terjun bebas pada Selasa (8/4/2025) pagi, mencatat penurunan sebesar 598,55 poin atau 9,19 persen ke level 5.912. 

Data RTI Business menunjukkan IHSG dibuka melemah di posisi 5.914 dan sempat menyentuh titik terendah di 5.912. Sepanjang awal sesi, pergerakan indeks nyaris datar, memperlihatkan tekanan jual yang begitu masif. 

Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 552 saham langsung memerah, hanya 9 saham yang mencatat penguatan, dan 65 lainnya stagnan. Total volume transaksi tercatat 1,591 miliar lembar dengan nilai perdagangan mencapai Rp1,93 triliun dari 64.620 kali transaksi. 

Melihat pergerakan yang lemah, BEI langsung mengambil tindakan cepat dengan melakukan penghentian sementara perdagangan atau trading halt pada pukul 09.00 WIB. Kebijakan ini diberlakukan setelah IHSG anjlok lebih dari 8 persen, tepatnya 9,19 persen. 

"Trading halt diberlakukan dari pukul 09.00 hingga 09.30 WIB karena terdapat penurunan IHSG yang mencapai 8%," ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmat dalam keterangan tertulis, Selasa (8/4/2025). 

Ia menegaskan, kebijakan ini diambil untuk menjaga jalannya perdagangan tetap teratur, wajar, dan efisien sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas serta Surat Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00002/BEI/04-2025. 

Meski sempat dihentikan, IHSG mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Berdasarkan pantauan di panel perdagangan BEI pada pukul 09.32 WIB, indeks berangsur naik dan kini berada di level 5.952. Kendati begitu, posisi tersebut masih menunjukkan pelemahan 8,58 persen secara harian dan tetap berada di atas batas Auto Rejection Bawah (ARB). 

Adapun BEI memiliki sejumlah mekanisme proteksi pasar untuk menghadapi gejolak ekstrem seperti hari ini. Berdasarkan ketentuan terbaru, trading halt pertama dilakukan selama 30 menit jika IHSG turun lebih dari 8 persen. 

Apabila IHSG kembali terperosok hingga melewati 15 persen, maka akan diberlakukan trading halt kedua selama 30 menit. Namun, jika tekanan jual terus berlanjut hingga indeks anjlok lebih dari 20 persen, BEI bisa memberlakukan trading suspend atau penghentian perdagangan secara penuh. 

Suspensi perdagangan bisa diterapkan dalam dua kondisi: pertama, apabila penurunan lebih dari 20 persen terjadi hingga akhir sesi perdagangan, atau kedua, jika pelemahan serupa terjadi lebih dari satu sesi perdagangan. Dalam kondisi tersebut, diperlukan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Penurunan indeks secara tajam turut memukul kapitalisasi pasar BEI. Tercatat, nilai kapitalisasi pasar menyusut menjadi Rp10.218 triliun, memperpanjang tren pelemahan IHSG yang sudah terlihat sejak akhir Maret 2025.