JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi memastikan Jembatan Kali Sumber Andong di wilayah Dusun Sumberoto, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, yang ambrol tergerus banjir segera tertangani. Kepastian tersebut disampaikan Sanusi usai melakukan peninjauan kondisi jembatan yang ambrol tersebut pada Jumat (28/3/2025).
"Ambrolnya jembatan pada jalan poros Desa Sumberoto dan menghubungkan Desa Tumpakrejo ini karena banjir," ujar Sanusi saat ditemui JatimTIMES di sela-sela agenda peninjauan bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Malang dan dinas terkait.
Baca Juga : Hemat BBM Saat Silaturahmi Lebaran! Ini 5 Tips Agar Perjalanan Lebih Irit dan Nyaman
Perlu diketahui, jembatan dengan panjang kurang lebih 11 meter dan lebar 4 meter yang ambrol tersebut dibangun melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK). Yakni pada tahun anggaran 2003-2004.
Meski begitu, disampaikan Sanusi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang tetap turun tangan guna mengatasi jembatan yang ambrol tersebut. Upaya percepatan penanganan paska-ambrol diawali dengan peninjauan langsung.
Pada agenda peninjauan yang berlangsung pada cuti bersama Hari Nyepi tersebut, Bupati Sanusi turut didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma. Meski saat itu sempat turun hujan deras, Sanusi beserta rombongan tetap melakukan pengecekan langsung di lapangan.
"Penanganan ini ditujukan untuk mendukung ekonomi pertanian dan kerakyatan. Sehingga ini akan segera kami bangun melalui anggaran Dinas PU Bina Marga," ujar Sanusi.
Diberitakan sebelumnya, jembatan yang ambrol lantaran tergerus banjir tersebut terjadi pada Kamis (27/3/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Usai kejadian tersebut, jembatan yang menghubungkan jalan utama ke Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, tersebut kini tidak dapat diakses oleh masyarakat maupun dilalui kendaraan.
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan segera menghitung untuk biaya pembangunan jembatan yang ambrol ini. Namun kira-kira (anggarannya) sebesar Rp 1,2 miliar," terangnya.
Diakui Sanusi, anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut merupakan hasil efisiensi. Yakni dengan metode pergeseran dari anggaran yang sudah ada sebelumnya.
"Pekerjaannya akan segera di mulai, setelah ini perencanaan anggaran. Kemungkinan satu bulan kalau pergeseran anggaran. Sehingga targetnya tahun ini selesai, perkiraan akhir 2025 sudah selesai," ujarnya.
Disampaikan Sanusi, percepatan penanganan paska-jembatan ambrol tersebut turut mempertimbangkan dari berbagai aspek. Di antaranya demi menunjang sektor pertanian dan perekonomian masyarakat.
Baca Juga : Dispendukcapil Kabupaten Malang Punya Tanggungan Cetak 46 Ribu KTP
Pertimbangan selanjutnya, pembangunan jembatan paska-ambrol tersebut juga ditujukan untuk menunjang mobilitas masyarakat. Sebab, jembatan yang ambrol tersebut selama ini menjadi jalan utama penghubung dua kecamatan di Kabupaten Malang. Yakni Donomulyo dan Kalipare.
Jembatan yang kini ambrol tersebut juga turut dimanfaatkan masyarakat dan para pengguna jalan sebagai akses penghubung ke wilayah Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar.
"Akan segera diperbaiki lagi, sehingga lebih kuat dari yang sebelumnya. Nantinya diperpanjang lagi, tapaknya (fondasi jembatan, red) bisa ke jalan yang tanahnya lebih bagus, kuat. Kemudian bagian bawahnya penyangga jembatan di plengseng lagi supaya nanti tidak mudah tergerus," beber Sanusi.
Jika nantinya telah usai dibangun, Sanusi mengimbau masyarakat untuk turut menjaga dan merawat kondisi jembatan. Termasuk menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan agar tak terjadi banjir.
"Mari kita tingkatkan tanggap darurat bencana, sehingga kalau ada kejadian bisa segera ditindaklanjuti. Tapi mudah-mudahan tidak ada bencana alam," ujarnya.
Selain aksi nyata dengan merawat jembatan dan lingkungan, Sanusi menyebut, ikhtiar juga perlu ditambah dengan memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Bencana alam ini kalau menurut agama bisa (diantisipasi) dengan doa. Saya berharap masyarakat Kabupaten Malang banyak berdoa, banyak istighfar. Insya Allah banyak diselamatkan dari bencana," pungkasnya.