JATIMTIMES - Pertamina memastikan kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang dijual telah memenuhi. Hal tersebut ditegaskan untuk menepis adanya isu BBM oplosan imbas kasus korupsi Pertamina Patra Niaga beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, kasus yang ditaksir menyebabkan kerugian negara hingga ratusan triliun rupiah itu meninggalkan kecemasan pada masyarakat yang khawatir bahwa BBM yang digunakan selama ini adalah oplosan.
Baca Juga : Bolehkah Puasa di Hari Kedua Idul Fitri? Ini Waktu Terbaik Pelaksanaan Puasa Syawal
Hal tersebut membuat sebagian masyarakat beralih dari penggunaan BBM dari produk Pertamina. Dan memilih menggunakan produk BBM dari SPBU perusahaan swasta.
Manager Fuel Terminal Pertamina Malang, Tony Kurniawan mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengawasan kualitas BBM yang hendak didistribusikan ke masyarakat.
"Kami ada beberapa pengawasan kualitas baik saat sebelum BBM diterima, saat diterima dan saat hendak penyaluran," ujar Tony.
Bahkan menurutnya, sebelum diedarkan, pihaknya telah mengirim sampel ke lembaga penguji minyak dan gas (Lemigas). Hal tersebut untuk memastikan kualitas BBM yang diedarkan di masyarakat telah memenuhi spesifikasi.
"Jadi pengawasan tak hanya di internal saja, kami juga kirim sample secara periodik ke Lemigas untuk pengecekan BBM yang ada di Pertamina," jelasnya.
Di sisi lain, Tony memastikan pasokan BBM di wilayah Malang aman untuk periode libur Lebaran 2025. Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat tak perlu khawatir.
Baca Juga : Pertamina Sebut Konsumsi BBM Jenis Gasolin di Malang Raya Diprediksi Naik 15 Persen Saat Lebaran
"Prediksi kami, akan ada kenaikan pengguna BBM di H-2 Lebaran sampai 20 persen lebih," kata Tony.
Pihaknya juga telah menyiagakan kesiapan armada mobilitas truk tangki hingga storage BBM untuk memperlancar distribusi selama lebaran.
Untuk mengantisipasi kendala distribusi, pihaknya akan menerapkan strategi penggunaan patwal dari kepolisian jika jalur distribusi terjadi kemacetan seiring adanya gelombang arus mudik lebaran.
"Atau perubahan pola diatribusi, misalnya yang di Batu kami kirim 2 kali yakni pagi dan malam. Sehingga harapannya kondisi stok di area wisata tetap bisa terjaga," pungkasnya.
