JATIMTIMES - Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar tasyakuran dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-44, Kamis, (27/3/2025). Dalam acara yang dihadiri oleh jajaran pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa, Unisma merayakan pencapaian besar sekaligus memberikan santunan kepada 44 anak yatim dan 250 penerima lainnya yang berhak menerima bantuan.
Rektor Unisma, Prof Drs Junaidi Mistar P.hD., menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang universitas, tetapi juga untuk memperkuat komitmen dalam mewujudkan visi Unisma menjadi universitas unggul bertaraf internasional. Kemajuan Unisma juga harapkan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar kampus maupun dalam lingkup yang lebih luas

“Visi Unisma untuk menjadi universitas yang berorientasi masa depan dalam ipteks dan budaya bertujuan untuk memberikan kemaslahatan umat, dengan berlandaskan ajaran Islam Ahlus Sunnah wal Jama'ah,” ungkapnya.
Baca Juga : Biaya Kuliah di ITS Jalur Mandiri, Cek Rincian UKT hingga IPI
Dalam kesempatan ini, Rektor juga menyampaikan capaian Unisma. Unisma, yang kini memiliki 38 program studi, telah meraih berbagai pencapaian penting dalam bidang akreditasi. Di antaranya, tujuh program studi telah terakreditasi internasional, sementara 13 program studi lainnya mendapat akreditasi nasional dengan peringkat unggul. Bahkan, akreditasi institusi Unisma telah mencapai peringkat unggul sejak Oktober 2022.

Pencapaian Unisma tidak hanya berhenti di tingkat nasional. Dalam pemeringkatan U.S. World University Ranking Asia tahun 2025, Unisma berhasil menduduki peringkat 851 di Asia dan peringkat 153 di Asia Tenggara. Di tingkat nasional, Unisma menempati peringkat 44, dan di kalangan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama, Unisma tercatat sebagai yang terbaik di Indonesia.
Rektor juga menyampaikan bahwa Unisma terus meningkatkan kinerja tridharma melalui berbagai kerjasama, baik dengan lembaga dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu bentuk kerja sama yang baru saja disepakati adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Unisma dan Pemerintah Kabupaten Lumajang, yang akan memperkuat hubungan akademik dan sosial di tingkat daerah. Tak hanya itu, Unisma juga sudah memfinalisasi MoU dengan Al-Azhar Observatory for Combating Extremism di Mesir, serta program studi Bahasa Indonesia di Istanbul University, Turki.

Dalam hal kemahasiswaan, Unisma juga terus menunjukkan komitmennya dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif. Saat ini, Unisma memiliki lebih dari 13.500 mahasiswa yang berasal dari seluruh Indonesia, bahkan 300 di antaranya adalah mahasiswa internasional dari 41 negara. Unisma juga aktif mengimplementasikan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar program studi dan luar kampus, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Capaian ini tidak lepas dari dedikasi dosen dan tenaga kependidikan. Unisma tercatat memiliki 388 dosen tetap, dengan 153 di antaranya meraih gelar doktor, dan 21 di antaranya telah mencapai jabatan profesor. Pada bulan Februari 2025, Unisma juga mengukuhkan tiga guru besar dari berbagai fakultas, yang semakin memperkuat reputasi akademik universitas.
Dengan semangat "kejujuran, keikhlasan, kerukunan, dan kedisiplinan", Unisma terus melangkah maju untuk mewujudkan cita-cita menjadi World Class University pada tahun 2027-2031. Rektor Unisma mengajak seluruh civitas akademika untuk terus berkolaborasi, berinovasi, dan memberikan yang terbaik bagi kemajuan universitas tercinta.
Baca Juga : Tiga Tahun Terakhir Pendaftar SNBP UM Alami Peningkatan, Pendaftar Harus Jeli Pilih Jurusan
Sebagai penutup, kegiatan tasyakuran diakhiri dengan doa bersama untuk para pendiri, perintis, dan pengembang Unisma yang telah mendahului, serta harapan agar universitas ini terus berkembang dan bermanfaat bagi umat.