free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Itikaf di Masjid Jami' Malang, Jemaah Ngeluh Kena Copet

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Suasana itikaf di Masjid Agung Jami' Kota Malang. (Foto: Facebook)

JATIMTIMES - Ibadah Itikaf di Masjid Agung Jami' Kota Malang yang seharusnya menjadi momen mendekatkan diri kepada Allah malah diwarnai dugaan aksi pencopetan.

 Kejadian ini ramai diperbincangkan di media sosial setelah seorang jemaah membagikan pengalaman buruknya saat beribadah di masjid tersebut. 

Keluhan ini pertama kali diunggah oleh akun Facebook Dimas FA di grup Komunitas Warga Malang. Dia memperingatkan warga agar berhati-hati saat salat malam di sekitar Alun-Alun Kota Malang. 

"Ati-ati dulur kalo sholat malaman ndek alun-alun/jamik banyak copet bekeliaran dan banyak komplotannya juga di alun-alun Kota Malang," tulisnya. 

Dalam unggahannya, Dimas menceritakan bahwa dirinya kehilangan ponsel saat Itikaf. Saat itu, suasana di sekitar Masjid Jami' sangat ramai karena banyak orang yang menonton pertunjukan petasan. 

"Tadi kejadian pada saya, pas rame-rame liat merconan tadi ada anak yang mepet-mepet saya, terus terciduk saat buka tas saya dan ngambil HP saya tapi mereka berkomplot banyak saya liat sendiri saat mereka ambil HP langsung di oper ke temannya," ungkapnya. 

Dimas sempat menangkap pelaku yang mencuri HP-nya. Namun, ia menyadari bahwa pelaku tidak beraksi sendirian. 

"Yang ambil langsung sy tangkap tapi kolplotanya banyak dan membela anak itu, saat sy tangkap temanya berusaha memisah agar pelaku tidak tertangkap dan komplotnya juga reflek menuduh saya copet sambil teriak-teriak dan saya sempat di kroyok komplotan dan orang-orang di situ yg mengira sy copet gara-gara komplotanya neriakin aku copet," jelasnya. 

Beruntung, seorang teman Dimas berhasil menjelaskan kejadian sebenarnya. Namun, para pelaku sudah keburu kabur, meninggalkan jaket salah satu dari mereka di lokasi kejadian. 

"Untung ada teman sy yang bisa jelaskan kalo copetnya bukan sy, dari selepas saya habis di kroyok saya kehilangan jejak pelaku hanya meninggal kan jaket nya yg di lepas. Kalo yang mau sholat malaman yang hati-hati jaga barang berharganya kalo bisa jangan bawa barang berharga tinggal saja di rumah biar aman," tambahnya. 

Unggahan tersebut langsung mendapat banyak respons dari netizen. Banyak yang mengaku tidak kaget dengan kejadian ini karena aksi pencopetan di sekitar Alun-Alun Malang sudah menjadi rahasia umum. 

"Wes dadi rahasia umum yo GK kaget, ket bien sampe saiki ganok perubahan wes palang gk usah keluyuran nang alun² wes kapok. Percuma ganok solusi di ati ati maneh ae. Lek pean niat nglaporno & apal raine coba cek CCTV kota, tpi yo ro dewe kualitas e ladusing di negara kita kyk opo. Lek gk viral gk gerak," tulis @Haris*****. 

"Sekitaran alun² memang dari dulu banyak copet..aku juga pernah kecopetan waktu di dalam alun².. Kalau mau hp ketemu,,coba main² ke pasar ma**ng," ujar @bangkarim*****.

Baca Juga : Rumah Sedekah NU Gelar Silaturahmi dan Buka Bersama, Bakal Berangkatkan Umrah 9 Anak Yatim

Beberapa warganet lain mengimbau agar itikaf dilakukan di masjid terdekat saja, daripada ke Masjid Agung Jami' Kota Malang. "Alun2 malang sudah tidak aman. Itikaf gk harus ke masjid jami'. Di masjid di sekitar kita sama saja. Kita ramikan lingkungan kita," kata @Zainal*****. 

Untuk diketahui, Masjid Agung Jami' Kota Malang memang menjadi pusat kegiatan ibadah selama Ramadan. Sejak Kamis (20/3) malam, ribuan jemaah dari berbagai daerah memenuhi masjid untuk melaksanakan Itikaf. Hal ini selalu dilakukan, terutama dalam 10 malam terakhir Ramadan yang diyakini sebagai waktu turunnya Lailatul Qadar. 

Takmir Masjid Agung Jami', Budi Prasetyo, membenarkan bahwa Itikaf rutin diadakan setiap malam 21 Ramadan hingga akhir bulan suci Ramadan. "Ibadah Itikaf ini memang selalu ramai, karena banyak jemaah yang ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar yang disebut dalam hadis turun pada 10 malam terakhir Ramadan," jelas Budi. 

Sebelum Itikaf, kegiatan di Masjid Agung Jami' diawali dengan salat tarawih, dilanjut salat witir pada jam 23.00 WIB berjamaah. 

Soal keamanan, Budi menegaskan bahwa pihak Masjid Agung Jami' Malang dibantu oleh banser hingga kepolisian. “Biasanya untuk keamanan memang kami bersama Banser dan ada juga dukungan dari pihak kepolisian. Karena yang datang memang banyak dan dari mana mana, dari Malang Raya,” pungkas Budi.