JATIMTIMES - Mesdiono, warga asal Dusun Bara'an, Desa Pait, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, dilaporkan hilang. Pria berusia 35 tahun itu sebelumnya dikabarkan pamit mencari rumput, namun tak kunjung kembali ke rumah hingga dua hari tak ditemukan.
Plh Kasi Humas Polres Batu Aiptu Dony membenarkan adanya laporan tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima, Mesdiono dilaporkan hilang sejak Kamis (13/3/2025).
Baca Juga : Lima Hari Berjalan Sukses, Pasar Murah Kota Malang Raup Omzet Ratusan Juta
"Polsek Kasembon Polres Batu menerima laporan orang hilang. Yang bersangkutan dalam pencarian sejak Kamis kemarin," ujar Dony saat dikonfirmasi, Sabtu (15/3/2025).
Dony menjelaskan, semula pada Kamis (13/3/25), sekitar pukul 10:30 WIB, Mesdiono berangkat jalan kaki mencari rumput ke lahan hutan. Jarak lokasi diperkirakan sekitar 2,5 kilometer dari kediamannya. Bahkan, dia sempat pulang membawa rumput kemudian berangkat lagi lantaran rumput yang dibawanya masih kurang.
"Namun pada Kamis malam, yang bersangkutan belum pulang sehingga membuat keluarganya mencari dan melaporkan ke perangkat dusun setempat," katanya.
Laporan keluarga kepada kepala dusun diteruskan ke kepala desa, babinsa, dan bhabinkamtibmas di Desa Pait. Warga juga sempat berinisiatif mencari ke lokasi Mesdiono biasa mencari rumput. Namun, pencarian warga hingga kini belum membuahkan hasil.
Pencarian warga kemudian berlanjut pada Jumat pagi. Masyarakat desa berusaha kembali mencari Mesdiono ke arah hutan. Namun hingga malam, hasilnya masih nihil.
Menurut informasi dari warga, Mesdiono sebelumnya juga pernah hilang di hutan. Tepatnya sekitar tahun 2021. Namun kurun 24 jam, ia ditemukan warga di hutan Dusun Tangkil. Jaraknya berkisar 3,5 kilometer dari rumahnya.
Baca Juga : Jalan Menuju Bromo Via Poncokusumo Malang Tertimbun Longsor
Dony menyebut, Mesdiono diketahui biasa mencari rumput dan pulang menjelang malam pada pukul 18:30 WIB. Ia juga diketahui punya kepribadian pendiam dan mudah tersinggung.
Dalam pencarian Mesdiono, kepolisian melibatkan sejumlah unsur. Baik warga setempat, perangkat desa, KSR/sibat Kasembon, BPBD Poslap Ngantang, pemerintah kecamatan, relawan CORRE, hingga pengelola kawasan hutan Tahura.
"Saksi mata melihat terakhir membeli rokok, lalu menuju hutan pada Kamis siang. Saat ini pencarian masih dilakukan tim gabungan. Jalan ke hutan hanya bisa dilalui roda dua," jelas Dony.
