JATIMTIMES - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan wakilnya, Dewi Mariya Ulfa, buka puasa bersama masyarakat dari berbagai elemen di lapangan belakang Kantor Pemkab Kediri, Jumat (7/3/2025) sore.
Bukan Mas Dhito jika bertemu masyarakat tidak meminta mereka menyampaikan keluhan. Begitulah yang terjadi pada acara sore itu. Seperti Sri Endah Wahyuni, warga asal Desa Menang, Kecamatan Pagu, yang menyampaikan kondisi sungai di dekat rumahnya.
Baca Juga : Ada 11 Hari Libur di Lebaran Idul Fitri 2025, Cek Tanggal Lengkapnya di Sini
Diungkapkan, sungai di dekat rumahnya itu sudah dipelengseng namun kini kondisinya ambrol. Ranting-ranting dan sampah pun banyak yang menyangkut sehingga ketika hujan deras dikhawatirkan meluap. "Saluran airnya saat ini rusuh (kotor) minta ditindaklanjuti," pintanya kepada Mas Dhito.
Mendengar keluhan itu, bupati muda yang baru saja dilantik untuk periode kedua (2025-2030) itu langsung meminta dinas terkait untuk menindaklanjuti. Tak berhenti di situ, Mas Dhito juga meminta Sri menceritakan keluarganya.
Diceritakan Sri, dia memiliki dua anak yang saat ini duduk di bangku SMP dan SMK. Adapun suaminya bekerja sebagai buruh bangunan di Jakarta.
Kesehariannya Sri bekerja sebagai tukang pijat, jasa pembuatan kasur, dan juga berjualan makanan. Sri berjualan makanan jenis mi pedas di depan rumah dibantu anaknya. Khusus usaha makanan itu, Sri mengaku membutuhkan bantuan rombong.
Mendengar cerita itu, Mas Dhito pun meminta jajarannya untuk membantu Sri dalam pengembangan usahanya. Tak hanya itu. Mas Dhito juga menjanjikan beasiswa pendidikan bagi kedua anak Sri.
Terlepas dari bantuan yang diberikan, Mas Dhito mengapresiasi Sri yang lebih mengutamakan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi.
Baca Juga : Harga Cabai Meroket, Komoditas Sayur Paling Diburu saat Gerakan Pangan Murah Pemkab Malang
"Yang pertama yang diminta bukan rombongnya dulu, yang dia minta sungai di dekat rumahnya supaya dirapikan, kepentingannya untuk orang banyak," ungkap Mas Dhito.
Mas Dhito merasa bangga karena dengan kondisinya, Sri dan keluarganya tetap semangat untuk berusaha secara mandiri dan tidak menggantungkan bantuan pemerintah. Semangat inilah yang menurutnya patut menjadi contoh bagi yang lain.
Dihadapan para tokoh agama, masyarakat dan jajaran di pemerintah Kabupaten Kediri yang hadir, Mas Dhito mengajak supaya 5 tahun ke depan dapat bekerjasama membangun Kabupaten Kediri.
"Saya meminta kerja bersama, kerja bareng-bareng dijaga Kabupaten ini supaya tetap menjadi Kabupaten yang guyub rukun ayem tentrem gemah ripah loh jinawi," ajak Mas Dhito.(adv)