JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU-SDA) Kabupaten Malang sedang melakukan beberapa kajian dalam penanganan bencana. Salah satunya terkait pemasangan bronjong yang semula diproyeksikan hanya untuk penanganan bencana sementara, nantinya bakal dijadikan permanen.
Pernyataan tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Dinas PU-SDA Kabupaten Malang Farid Habibah. Menurutnya, apabila hasil kajian memang dinyatakan memadai, maka pemasangan bronjong yang diproyeksikan hanya bertahan sekitar satu tahun akan mampu dijadikan penanganan bencana secara permanen.
Baca Juga : Pj Gubernur Jatim Serahkan Bantuan untuk Korban Angin Puting Beliung di Pamekasan
"Sementara ini masih bisa bertahan untuk sekitar satu tahun, penanganan sementara itu dilakukan sambil menunggu penanganan secara permanen," ungkap Habibah.
Namun berdasarkan kajian yang dilakukan PU-SDA Kabupaten Malang, pemasangan bronjong tersebut diproyeksikan bisa dijadikan sebagai alternatif penanganan bencana secara permanen. Meski demikian, Habibah tidak memungkiri masih perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut sebelum nantinya benar-benar diterapkan.
"Tapi saya melihat ada yang baru, bahwa ternyata dari konstruksi sementara semacam bronjong itu tadi ternyata bisa kita jadikan penanganan permanen," imbuhnya.
Habibah mengungkapkan, penanganan bencana termasuk banjir dan longsor di daerah irigasi biasanya memerlukan minimal sekitar 20-30 bronjong. Di mana, untuk masing-masing bronjong 1 meter kubik dengan ukuran ketebalan 0,5 x 2 (meter) tersebut, biasanya juga membutuhkan batu sebagai isian bronjong sesuai dengan jumlah bronjong. Berarti total membutuhkan sekitar 20-30 kubik.
Namun, apabila dijadikan penanganan bencana secara permanen, bronjong tersebut harus memiliki spesifikasi yang lebih kuat. Sehingga kemungkinan perlu di cor beton.
Namun saat ini Habibah mengaku masih melakukan pengkajian lebih lanjut. "Jadi nantinya bronjong yang dari kawat termasuk ada batu sebagai isiannya itu tadi bisa di tuang beton, di cor beton. Tujuannya untuk bisa menjadi konstruksi yang permanen," ujarnya.
Baca Juga : Urai Macet, Kawasan Parkir di Sekitar Alun-Alun Merdeka Kota Malang Akan Dibersihkan
Habibah menambahkan, jika mekanisme tersebut lolos uji saat dilakukan kajian, maka penanganan bencana bisa lebih efisien. Terutama dari segi pembiayaan.
"Langkah ini mungkin juga bisa kami pertimbangkan sebagai efektivitas untuk penanganan yang lebih efisien dan efektif. Mengingat keterbatasan dana, tapi masih dalam kajian kami. Namun yang jelas upaya maksimal dan se-efektif mungkin dalam melakukan penanganan itu sedang kami upayakan," pungkasnya.
Sekedar diketahui, Dinas PU SDA Kabupaten Malang telah mempersiapkan ribuan bronjong guna menanggulangi bencana. Rinciannya, sedikitnya ada sekitar 3 ribu bronjong dari hasil pengajuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Sedangkan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang, terdapat sekitar 300 bronjong pertahun.