JATIMTIMES – Salah satu alumnus Universitas Brawijaya (UB) Muhamad Faishal mewakili Indonesia presentasikan pemikirinnya soal hukum dunia virtual di depan para pemimpin Asosiation of South East Asian Nations (ASEAN) dalam Sidang Besar ASEAN.
Mewakili Indonesia dengan status pembicara terbaik Forum Mahasiswa Hukum se-Asia 2022, Muhamad Faishal dengan percaya diri menyampaikan semua peneletiannya dalam kinerja dan cocok dengan pola pikir Generasi Z. Salah satunya dia usul robot Al sebagai petugas polisi di dunia maya.
Baca Juga : 1.753 Personel TNI-Polri Disiagakan untuk Kawal Demo Buruh di Depan DPR
“Robot Al ini lebih dekat dengan pekerjaan polisi yang sebenarnya dari pada yang kita banyangkan, dan akan memudahkan segala tugas dan pekerjaan polisi itu sendiri,” ungkap Faishal pada Senin (13/3/2023).
“Robot ini nantinya sebagai petugas polisi di dunia maya, menangani kasus 24 jam sehari, mengamati secara tidak memihak dan memprogramnya dengan cepat,” lanjutnya.
Selanjutnya, ia juga menjelaskan alat virtual dan augmented reality (VR dan AR) telah lama digunakan di industri lain untuk melatih karyawan dan meningkatkan kesadaran akan lingkungan. Misalnya Nokia sedang mengembangkan dan menguji teknologi VR/AR medis di rumah sakit.
“VR dan AR sudah lama kita gunakan di industri untuk melatih karyawan dan meningkatkan kesadaran lingkungan kita, contohnya Nokia dengan mengembangkan dan menguji VR/AR sebagai alat medis di rumah sakit Dubai,” jelasnya.
“Dengan cara teknologi itu, dokter dapat mengakses tanda-tanda vital pasien serta menghubungkan ke cacatan medis mereka untuk diagnosis jarak jauh, dan segera mempersiapkan perawatan kepada pasien,” tambahnya.
Ia juga menuturkan dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Capitalize, 56% Generasi Z telah menggunkan cryptocurrency (NFT) sebagai bagian dari usaha mereka menghasilkan uang dan menghidupi kesehariannya.
“Menurut survei yang dilakukan oleh Capitalize 56% Generasi Z menggunkan cryptocurrency (NFT) sebagai usaha mereka dalam menghasilkan uang sendiri dan generasi Z harus peka terhadap sistem tradisional yang bersifat desentralisasi web3 yang sangat menarik untuk anak generasi Z,” tandasnya.
Baca Juga : Semarak Ramadan 1444 H, Persembahan FKIK UIN Malang Sambut Bulan Ramadan
Selanjutnya, ia memyampaikan semua penelitian dalam kinerja dan cocok dengan pola pikir generasi Z, dimulai dengan dunia digital, oleh karena itu peran Generasi Z sangat penting dalam melibatkan proposal yang membentuk politik dan tata kelola global.
“Generasi Z memiliki hak dan kewajiban untuk mengatur interaksi ekonomi dan sosial dan hukum adalah dasar dari semua kebebasan kita, tanpa hukum tidak ada kebebasan manusia serta sifat setiap orang mengikuti kehendaknya tanpa prinsip atau berbohong,” katanya.
Ia juga mengatakan perusahaan Pialang Charles Schwab, dua pertiga investor adalah generasi milenial dan Generasi Z yang kini kekuatan pasar yang belum pernah ada sebelumnya.
“Perusahaan Pialang Charles Schwab, memiliki dua pertiga investor generasi milenial atau generasi Z yang memiliki kekuatan pasar dengan adannya ruang Web3, ruang baru yang menarik serta memiliki gerbang yang lebih sedikit dari pada pasar internasional, sehingga memudahkan Generasi Z untuk berkumpul,” pungkasnya.
“Semoga dengan hal ini, akan lahir Generasi Z yang lainnya yang dapat membanggakan Indonesia di kancah internasional,” tutupnya.