Pesan Wali Kota Blitar untuk Mahasiswa: Jangan Jadikan Aksi Jalanan sebagai Ajang Caper
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
19 - Jun - 2025, 08:33
JATIMTIMES — Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin, menyampaikan imbauan kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi secara elegan dan proporsional. Hal ini disampaikannya menanggapi insiden pemasangan spanduk oleh sekelompok mahasiswa saat kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Kota Blitar, Rabu (18/6/2025).
Menurut Mas Ibin, menyuarakan pendapat di ruang publik adalah bagian dari demokrasi, namun harus tetap menjunjung etika, waktu, dan menghormati kehadiran tamu negara.
Baca Juga : Ratusan Sopir Truk Malang Hingga Jateng Ikut Demo Zero ODOL di Jalibar
Dalam keterangannya kepada wartawan pada Kamis (19/6/2025), Mas Ibin mengaku menyayangkan aksi yang dinilai kurang elok itu. Menurutnya, aspirasi para mahasiswa sebenarnya sudah diterima dengan baik. Bahkan, setelah situasi terkendali, tiga mahasiswa yang sempat terlibat dalam aksi spanduk telah diajak berbicara langsung dan dijamu makan bersama.
“Saya kira tidak ada isu besar dalam peristiwa kemarin. Saya sendiri melihat mereka diajak ngobrol dan dijamu dengan baik di rumah makan tempat kami singgah,” tutur Mas Ibin. Ia menegaskan bahwa tindakan pengamanan terhadap mahasiswa bukan bentuk represi, melainkan langkah preventif untuk memastikan keamanan rombongan tamu negara.
Sebagai kepala daerah yang menjadi tuan rumah dalam kunjungan wapres, Mas Ibin justru merasa tersentak dengan kejadian tersebut. Ia bahkan menyebut sempat merasa malu dan kecewa atas cara sekelompok mahasiswa menyambut tamu negara di tanah kelahiran Bung Karno.
“Kalau caranya seperti itu, seharusnya saya tidak perlu mengundang tamu-tamu negara ke Blitar. Saya malu dan kecewa,” ujarnya.
Menurutnya, ketika seorang pejabat negara datang ke suatu daerah, mereka tidak hanya sekadar berkunjung, tetapi juga ingin mengecek langsung kondisi lapangan: apakah program berjalan, apakah ada hal yang perlu ditingkatkan, dan bagaimana potensi daerah bisa dikembangkan. Dalam konteks ini, ujar Mas Ibin, kehadiran wapres ke Blitar seharusnya menjadi peluang strategis untuk menyampaikan kebutuhan pembangunan daerah.
“Ini justru sesuatu yang kita idam-idamkan. Kehadiran pejabat pusat membuka ruang bantuan, perhatian, bahkan investasi pembangunan. Tapi justru dirusak oleh cara penyampaian aspirasi yang tidak elegan,” ujarnya, dengan nada prihatin.
Sebagai mantan aktivis, Mas Ibin memahami betul semangat kritis kalangan mahasiswa...