Amr bin Tsabit bin Waqsy, Sosok yang Belum Pernah Salat tapi Masuk Surga
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
19 - Jun - 2025, 12:52
JATIMTIMES — Namanya Amr bin Tsabit bin Waqsy, dikenal pula sebagai Al-Ushairim. Ia tercatat sebagai satu-satunya lelaki dari kaum Anshar yang mendapat jaminan surga langsung dari Rasulullah SAW, meski semasa hidupnya belum sempat menunaikan satu rakaat salat pun.
Al-Ushairim bukan tokoh yang dekat dengan Islam sejak awal. Ia dikenal keras kepala dalam menolak ajakan memeluk agama tauhid. Berkali-kali para sahabat mengulurkan tangan, namun ia tetap bergeming.
Baca Juga : Siapa Ajeng Febria? Namanya Sering Dipakai di Hastag Tiktok hingga Kerap Trending
Namun takdir berkata lain. Menjelang Perang Uhud, hati Al-Ushairim digerakkan oleh hidayah. Ia tiba-tiba datang mencari seseorang: “Di mana Sa’ad bin Mu’adz?” tanyanya kepada para sahabat. “Di Uhud,” jawab mereka singkat.
Ia kembali bertanya, kali ini tentang kerabat-kerabatnya, anak-anak saudara dan kaumnya. Jawabannya sama: “Mereka semua di Uhud.”
Tanpa banyak bicara, Al-Ushairim memantapkan hati. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat, mengambil pedang, dan segera menaiki kudanya menuju medan perang. Keputusan itu ia ambil hanya sesaat setelah masuk Islam.
Saat bergabung dengan pasukan Muslim, para sahabat sempat terkejut. Mereka mengenal Al-Ushairim sebagai sosok yang menolak dakwah. “Tinggalkan kami, wahai Amr!” seru mereka.
Namun Al-Ushairim menjawab mantap, “Aku telah beriman.”
Tanpa ragu, ia maju ke medan laga, bertarung habis-habisan bersama kaum Muslimin. Ia terluka parah, namun tak seorang pun tahu kabarnya hingga perang usai.
Keluarga dari Bani Abdul Asyhal pun turun ke medan untuk mencari anggota mereka yang mungkin gugur. Di antara tubuh-tubuh syuhada, mereka menemukan Al-Ushairim dalam kondisi kritis. Sebuah tombak kecil masih menancap di tubuhnya.
Mereka pun terperangah. “Demi Allah, ini pasti Al-Ushairim! Bukankah ia masih menolak Islam saat kami terakhir meninggalkannya?”
Mereka bertanya, “Apa yang membawamu hingga seperti ini? Karena belas kasihan pada kaum atau karena kecintaan kepada Islam?”
Baca Juga : Baca Selengkapnya