Isu Bullying di Ponpes Jadi Perhatian DPRD Jatim
Reporter
Adi Rosul
Editor
Yunan Helmy
02 - Jun - 2025, 05:29
JATIMTIMES - Isu bullying di lingkungan pondok pesantren menjadi perhatian serius DPRD Jatim. Karena itu, para wakil rakyat ini berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah terhadap anak.
Komitmen itu salah satunya datang dari anggota Komisi A DPRD Jatim Farid Kurniawan Aditama. Menurut Farid, aksi bullying kerap muncul di tengah lingkungan pendidikan termasuk pondok pesantren.
Baca Juga : Momen HJKS ke 732, DPRD Surabaya Paparkan Strategi Turunkan Kemiskinan
Yang bahaya, kata Farid, bullying ini menyerang tidak hanya fisik, melainkan juga psikis. Sehingga, anak-anak dengan pertumbuhan psikis yang tidak sehat atau tumbuh di bawah tekanan ini akan menjadi generasi yang tumbuh dengan kecacatan.
"Kita tidak ingin dalam menyongsong Indonesia emas, anak-anak kita berada dalam kondisi tertekan dan tidak berada dalam lingkungan yang sehat dalam menempuh pendidikan," ucapnya saat menggelar sarasehan pendidikan di Hotel Fatma, Senin (02/06/2025).
Oleh karena itu, legislator dari Fraksi Partai Gerindra ini menggaungkan akan pentingnya lingkungan pendidikan yang sehat untuk para siswa dan santri. Yaitu dengan cara mengajak guru-guru, ustad dan ustadah serta para santri dan kamtibmas pondok pesantren untuk peka terhadap lingkungannya.
"Di kabupaten Jombang ini banyak pondok pesantren yang bentuknya adalah boarding school dimana mereka berdampingan tinggal di asrama. Sehingga dibutuhkan pemahaman dari elemen-elemen tersebut untuk mencegah terjadinya praktik-praktik bullying," ujarnya.
Terpisah, Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan mengungkapkan ada 5 kasus bullying yang telah berhasil ia tangani dari 2024-2025. Dalam penanganan kasus perundungan, kepolisian terlebih dulu melakukan restorative justice. Sebab, kasus tersebut kerap melibatkan anak di bawah umur. Sehingga, penyelesaian perkara pidana lebih menekankan pada pemulihan dan rekonsiliasi.
"Proses ini melibatkan korban, pelaku, dan pihak-pihak lain yang terkait untuk bersama-sama mencari solusi yang adil dan dapat diterima oleh semua pihak," bebernya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya