Sunan Pakubuwono X: Pelopor Pendidikan Rakyat di Indonesia
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
02 - Jun - 2025, 08:48
JATIMTIMES - Di tengah arus kolonialisme yang kian menancapkan kuku kekuasaannya di bumi Nusantara pada paruh pertama abad ke-20, terdapat sebuah kekuatan lokal yang bangkit dari pusat budaya Jawa, Kasunanan Surakarta. Sosok pemegang kekuasaan tersebut adalah Sri Susuhunan Pakubuwono X, seorang raja yang bukan hanya memerintah dengan kharisma tradisional, tetapi juga melangkah ke garis depan perubahan sosial dengan semangat pembaruan yang visioner, terutama dalam bidang pendidikan.
Perjuangan dan pengabdiannya terhadap pendidikan rakyat menjadikan Sunan Pakubuwono X sebagai pelopor yang patut dikenang dalam historiografi pendidikan nasional Indonesia.
Baca Juga : Pemkot Batu Bakal Merger 9 SD Negeri Tahun Ini
Sekolah Desa dan Sekolah Angka II: Akar Pendidikan Dasar
Visi pendidikan Sunan Pakubuwono X berakar pada semangat mencerdaskan kehidupan rakyat. Melalui pendirian Sekolah Desa yang berdurasi tiga tahun dan Sekolah Angka II dengan masa tempuh lima tahun, beliau merancang sistem pendidikan dasar yang menyentuh kebutuhan riil masyarakat.
Pendidikan membaca, menulis, dan keterampilan teknis menjadi inti kurikulum yang sangat dibutuhkan pada masa itu. Sekolah-sekolah ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan dibiayai oleh kas negara Kasunanan (Rijkskas), menunjukkan komitmen keuangan kerajaan dalam menopang pendidikan rakyat.
Penyelenggaraan sekolah-sekolah dasar yang tersebar di seluruh wilayah Kasunanan tidak hanya menjadi medium transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga mencerminkan transformasi sistem feodal menuju masyarakat yang lebih egaliter. Model ini diadopsi oleh lembaga kepatihan, dan menjadi tonggak awal integrasi pendidikan dalam struktur pemerintahan tradisional Jawa.
Satu tonggak penting dalam sejarah pendidikan modern di Surakarta adalah pendirian HIS Kasatriyan (Hollandsch Inlandsche School) pada tanggal 1 November 1910. Sekolah dasar berbahasa Belanda ini menawarkan program tujuh tahun dan menjadi wahana penting bagi penguatan pendidikan kaum priyayi dan anak-anak abdi dalem. Pendirian sekolah ini dilaksanakan atas prakarsa GPH Kusumobroto, putra Sunan Pakubuwono X, dengan biaya langsung dari kas kraton. Lokasinya berada di sisi timur Kori Brajanala Ler, menjadikannya simbol perjumpaan antara budaya keraton dan pendidikan modern Eropa...