Cegah Peredaran Hewan Kurban Sakit, DKPP Surabaya Keliling Periksa Hewan Jelang Iduladha
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
A Yahya
26 - May - 2025, 05:07
JATIMTIMES - Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya intensif melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di berbagai titik lapak penjualan pada Senin (26/5/2025). Salah satunya pemeriksaan dilakukan di lapak pedagang hewan kurban yang berlokasi di Jalan Ketintang Baru Selatan I, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit. “Kita dari Tim DKPP hari ini memeriksa hewan kurban di seluruh Kota Surabaya, di lapak-lapak penjualan hewan kurban. Kita periksa kesehatan hewan kurban baik sapi maupun kambing kita periksa," kata Antiek.
Baca Juga : Libur Panjang Akhir Mei dan Awal Juni, KAI Daop 8 Surabaya Operasikan 6 KA Tambahan
Selain itu, Antiek juga menuturkan bahwa pemeriksaan hewan kurban dilakukan untuk memastikan jangan sampai ada yang terkena penyakit menular, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), hingga antraks. "Jadi pemeriksaan ini untuk mencegah terjadinya penyakit di Kota Surabaya,” imbuhnya.
Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Surabaya, drh. Sunarno Aristono, menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan mencakup berbagai aspek kesehatan hewan. Seperti di antaranya meliputi pemeriksaan mata, mulut, kaki hingga gigi hewan kurban.
“Mulai dari matanya harus jernih, bulunya mengkilat, dari segi kotoran tidak diare. Kemudian dari mulut dan kakinya tidak ada luka, terus kalau giginya itu minimal kalau untuk sapi poel (gigi tanggal) itu minimal usia di atas dua tahun, kemudian tidak cacat, nafsu makannya baik. Kemudian suhu tubuh juga normal, badannya simetris bisa berdiri tegak,” ujar Aris.
Hingga saat ini, Aris mengungkapkan bahwa belum ditemukan kasus penyakit serius pada hewan kurban di lapak-lapak pedagang. Namun, biasanya ada beberapa kasus ringan seperti kembung atau penurunan nafsu makan akibat perjalanan atau terkena hujan.
“Selama ini belum ada temuan. Untuk yang sakit biasanya karena perjalanan, sakit kembung atau mungkin kena hujan sehingga nafsu makan berkurang, itu harus dipisahkan. Kita evaluasi kita pisahkan, kemudian kita kasih vitamin,” jelas Aris...