Jepara dan Daerah Pedalaman: Jejak Politik dan Peran Ratu Kalinyamat dalam Konstelasi Jawa Abad ke-16
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
07 - May - 2025, 01:36
JATIMTIMES - Sejarah Jepara pada abad ke-16 tidak dapat dilepaskan dari dinamika politik yang terjadi di sepanjang pesisir utara Jawa dan daerah pedalamannya. Sebagai kota pelabuhan utama yang mewarisi kejayaan Demak, Jepara berkembang menjadi pusat perdagangan dan kekuatan maritim yang diperhitungkan.
Namun, pertanyaan yang masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan adalah sejauh mana Jepara, khususnya di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat, terlibat dalam politik pedalaman Jawa yang pada masa itu didominasi oleh Pajang dan Mataram.
Baca Juga : Ketua Koni Sampang Buka Langsung Pembukaan Puslatkab Atlet
Jika menilik berbagai sumber historiografi, termasuk Babad Tanah Jawi, Sedjarah Banten, dan catatan para penjelajah Eropa, Jepara lebih dikenal sebagai kekuatan bahari yang aktif dalam ekspedisi militer ke luar Jawa, terutama ke Banten dan Maluku.
Namun, keterlibatan Ratu Kalinyamat dalam konflik internal yang melibatkan Pajang, Kudus, dan Mataram menandakan adanya hubungan yang lebih kompleks antara Jepara dan daerah pedalaman.
Salah satu peristiwa paling menonjol yang menghubungkan Jepara dengan dinamika politik di pedalaman adalah kasus pembunuhan Pangeran Hadlirin oleh Aria Panangsang, penguasa Jipang, yang memicu konflik besar di tanah Jawa.
Ratu Kalinyamat dalam Historiografi Jawa: Menelusuri Silsilah Sang Ratu Pejuang
Ratu Kalinyamat, tokoh perempuan karismatik dari Jepara abad ke-16, dikenal luas karena kiprahnya dalam perlawanan terhadap kolonialisme Portugis. Namun, hingga kini, asal-usul dan silsilah keluarganya masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan, terutama dalam lingkup historiografi Jawa yang kaya dengan berbagai versi dan pendekatan.
Dalam kajian Ratu Kalinyamat: Perempuan Perintis Antikolonialisme 1549–1579 yang disusun oleh Yayasan Dharma Bhakti Lestari, terdapat empat versi utama mengenai nasab Ratu Kalinyamat.
Keempat versi tersebut bersumber dari Serat Kandhaning Ringgit Purwa, Babad Tanah Jawi, Babad Demak, dan silsilah keluarga yang terukir di kompleks Makam Mantingan, Jepara.
Dalam naskah Serat Kandhaning Ringgit Purwa, Ratu Kalinyamat disebut sebagai Retna Kencana, salah satu putri Sultan Trenggana, penguasa ketiga Kesultanan Demak. Ia digambarkan sebagai saudara dari Retna Kenya (yang menikah dengan Kiai Langgar), Retna Mirah (istri Pangeran Riye), dan Pangeran Prawoto atau Pangeran Mukmin (putra mahkota Demak)...