DBHCHT Dioptimalkan, Petani Tembakau Blitar Terima Bantuan Alat Usaha Tani
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
07 - May - 2025, 09:49
JATIMTIMES - Pagi di ladang tembakau tak selalu mudah. Setelah bibit tumbuh, petani harus berjibaku dengan tanah keras, air irit, dan musim yang tak tentu arah. Namun tahun ini, sebuah jalan baru dibuka dari ruang kebijakan menuju lahan-lahan kering di Kabupaten Blitar. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat menggulirkan program bantuan alat pertanian yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), dengan satu tujuan: memperkuat sendi usaha tani tembakau dari hulu hingga hilir.
Fokus bantuan ini bukan sebatas pada ketersediaan benih atau pelatihan budidaya. Lebih jauh, program ini menyasar seluruh proses usaha tani: dari olah tanah hingga distribusi hasil panen. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar, Lukas Supriyatno, menyebut bantuan sarana dan prasarana ini sebagai bentuk konkret dari upaya meningkatkan kapasitas petani secara menyeluruh.
“Petani tembakau tidak hanya butuh keterampilan, tapi juga alat kerja yang memadai,” ujar Lukas, saat ditemui pada Selasa, 6 Mei 2025. Menurutnya, DBHCHT tahun ini dialokasikan untuk pengadaan berbagai alat pertanian, termasuk traktor, kultivator, pompa air, mesin rajang, dan kendaraan roda tiga.
Alat-alat tersebut bukan sekadar pelengkap. Traktor dan kultivator, misalnya, akan mempercepat proses olah tanah, sementara pompa air menjadi solusi praktis bagi petani di wilayah yang rentan kekeringan. Untuk pascapanen, mesin rajang tembakau akan membantu mempercepat pengeringan dan meningkatkan kualitas hasil panen. Roda tiga disiapkan untuk menjawab kebutuhan transportasi, dari angkut daun basah hingga pengiriman ke gudang.
Menurut Lukas, sasaran bantuan ini adalah para petani tembakau yang tersebar di berbagai kecamatan penghasil tembakau di Blitar. Baik mereka yang bermitra dengan perusahaan besar seperti Djarum maupun yang menanam varietas lokal secara mandiri. “Kami tidak membedakan pola kemitraan. Varietas apa pun yang ditanam, petani berhak mendapatkan dukungan,” katanya.
Awalnya, distribusi alat-alat ini direncanakan pada triwulan pertama tahun 2025...