Blitar Kota Kecil, Gagasan Besar: Kaesang Terpukau Inovasi Mas Ibin
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
24 - Apr - 2025, 07:42
JATIMTIMES -Dalam udara sejuk pasca-Lebaran, langkah Kaesang Pangarep menapaki halaman rumah dinas Wali Kota Blitar pada Kamis siang (24/4/2025) bukan sekadar silaturahmi. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu melanjutkan safari politiknya ke Jawa Timur, dan Kota Blitar menjadi titik singgah yang sarat makna.
Di kota kecil yang sarat sejarah dan semangat muda ini, Kaesang bertemu langsung dengan Wali Kota Syauqul Muhibbin—sosok yang akrab disapa Mas Ibin—untuk merajut percakapan tentang masa depan.
Kunjungan Kaesang ini bukan sekadar temu kangen pasca-Lebaran. Ia mengaku datang untuk bersilaturahmi, mengingat PSI adalah salah satu partai yang mendukung Mas Ibin dalam kontestasi Pilkada lalu. "Kami dulu mendukung beliau. Jadi ini momen yang pas untuk silaturahmi dan melihat langsung perkembangan Kota Blitar di bawah kepemimpinan Pak Wali," ujarnya.
Tak butuh waktu lama bagi Kaesang untuk menyampaikan kesan mendalam terhadap kota kecil yang penuh potensi ini. Baginya, Kota Blitar telah tumbuh menjadi daerah yang inovatif dan berani menempatkan generasi muda sebagai poros pembangunan. “Potensinya besar. Apalagi sekarang dipimpin Pak Wali yang punya terobosan-terobosan nyata. Saya yakin, Blitar bisa semakin sejahtera,” ungkapnya.
Pernyataan itu bukan basa-basi politik. Kaesang menyaksikan langsung bagaimana pemerintah kota di bawah Mas Ibin menggarap isu-isu sosial dengan pendekatan yang kontekstual dan menyentuh akar masalah. Salah satunya adalah program "Kencan SAE", sebuah inisiatif fasilitasi pernikahan bagi pasangan muda, yang tak sekadar menyediakan mobil dinas pengantin, tapi juga memberikan pembekalan pranikah secara menyeluruh.
Mas Ibin menjelaskan bahwa gagasan ini lahir dari kebutuhan riil masyarakat. “Banyak yang bertanya, lebih penting mana: lapangan kerja atau program seperti ini? Tapi kita lupa bahwa pernikahan yang tak disiapkan dengan baik juga memunculkan masalah sosial baru. Anak terlantar, kemiskinan baru, semua berakar dari ketidaksiapan membangun rumah tangga,” jelasnya. Ia menekankan bahwa menyejahterakan generasi muda juga berarti mempersiapkan mereka menghadapi masa depan secara utuh—termasuk dalam kehidupan keluarga...