Pencari Ikan Ditemukan Tewas di Sungai Brantas Berjarak 20 Km dari Lokasi Tenggelam
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
09 - Apr - 2025, 01:19
JATIMTIMES – Misteri hilangnya SA (21), warga Dusun Maron, Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tenggelam di Sungai Brantas saat mencari ikan dengan obat, akhirnya terungkap. Pemuda malang itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Selasa malam (8/4/2025) sekitar pukul 22.00 WIB, atau satu hari setelah peristiwa tragis itu terjadi.
Andris Dwi Prasetya, Koordinator Lapangan dari Basarnas Pos SAR Malang, membenarkan bahwa jasad SA berhasil ditemukan di wilayah Desa Pakel, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung—sekitar 20 kilometer dari titik awal kejadian.
Baca Juga : Aksi Tawuran di Gang Semampir Viral, Polisi Amankan 4 Remaja Bawa Sajam dan Busur Panah
"Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Tubuhnya melepuh, kulit mengelupas, bahkan sulit dikenali secara kasat mata," ujar Andris kepada wartawan, Selasa malam. Meski begitu, identitas korban berhasil dipastikan berdasarkan ciri khusus berupa jari kaki sebelah kiri yang hilang akibat kecelakaan lama. Pihak keluarga pun langsung membenarkan identitas jenazah.
Proses evakuasi jenazah SA ternyata tidak semudah membalik telapak tangan. Andris menjelaskan bahwa saat ditemukan pertama kali oleh seorang buruh tambang yang kebetulan bekerja di sekitar aliran sungai Desa Pakel, tubuh korban langsung terbawa arus ke wilayah Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru. Lokasi tersebut dikenal sebagai titik pengumpulan sampah Sungai Brantas yang kerap membuat arus terhambat.
Petugas pun harus berjibaku selama lebih dari dua jam untuk mengevakuasi jasad SA. Selain banyak tumpukan sampah dan material kayu di lokasi, medan sulit membuat tim SAR tidak bisa menggunakan perahu karet seperti biasa. “Kami benar-benar kerja ekstra. Kondisi sungai penuh lumpur dan sisa sampah rumah tangga yang menyulitkan evakuasi,” tambahnya.
Debit sungai yang meningkat karena curah hujan tinggi juga disebut menjadi penyebab jasad korban bisa terseret sejauh itu. Arus bawah yang deras membawa tubuh SA melintasi belasan kilometer tanpa bisa dicegah. “Ini pelajaran berharga, betapa bahayanya bermain-main di sungai apalagi menggunakan obat pembius ikan,” tegas Andris.
Usai berhasil diangkat, jasad SA langsung dibawa ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan ke pihak keluarga...