Kelanjutan Angkutan Publik, Pemkot Malang Pertimbangkan Skema BTS dan ART
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Yunan Helmy
22 - Jun - 2024, 02:01
JATIMTIMES - Pemerintahan Kota (Pemkot) Malang tengah mempertimbangkan dua skema angkutan publik atau transportasi masal untuk mengatasi kemacetan yang masih sering dikeluhkan. Apalagi kemacetan juga menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) bagi Pemkot Malang.
Dua skema yang tengah dipertimbangkan tersebut yakni buy the service (BTS) dan automatic rapid transit (ART). Kendati demikian, Pemkot Malang berupaya memastikan nasib para sopir angkutan kota (angkot) saat ini. Sehingga dalam pembahasannnya nanti, nasib sopir angkot akan turut jadi bahasan.
Baca Juga : Dewan Kehormatan Desak Ketum KONI Banyuwangi Gelar Rakerkab soal 2 Pengurus yang Dipecat
"Untuk penanganan kemacetan, salah satunya pasti harus membangun transportasi masal. Dengan harapan masyarakat mau menggunakan transportasi masal dan tidak menggunakan kendaraan pribadi," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso.
Erik mengatakan, saat ini skema yang sudah mulai dalam pembahasan adalah BTS. Apalagi dalam waktu dekat, Pemkot Malang berencana mengonsultasikan hal tersebut kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Salah satu tujuannya juga untuk mendapat dukungan pendanaan.
Sementara, lanjut Erik, skema ART ternyata juga sempat dibahas oleh Presiden Joko Widodo dalam gelaran Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (Apeksi) di Balikpapan beberapa waktu lalu. Bahkan saat itu juga dipertimbangkan sebagai pilihan yang telah diterapkan di kota-kota besar lainnya.
"Jadi, untuk di Kota Malang, nanti akan kita lihat apakah ART atau BTS yang paling sesuai dengan kondisi di sini," imbuh Erik.
Di sisi lain Pemkot Malang juga masih mempertimbangkan nasib sopir angkot. Sebab, bagaimana pun, angkot menjadi salah satu transportasi publik di Kota Malang yang sudah beroperasi sejak lama.
Erik menilai, angkot nantinya dapat berperan sebagai moda transportasi pengumpan. Artinya, menjadi armada yang digunakan untuk menghubungkan dengan jalur-jalur utama atau backbone sistem transportasi masal yang baru diterapkan nanti.
Baca Juga : 21 Juni: Merayakan Hari Musik Sedunia dan Jejak Emas Guruh Gipsy di Kancah Musik Indonesia
"Saat ini kan kami masih dalam tahap pematangan untuk konsep yang nanti akan diambil. Karena ini juga bagian dari pembangunan transportasi ke depan. Membangun transportasi masal itu tidak mungkin dilakukan dalam waktu singkat. Pasti butuh waktu lama. Persiapan matang juga," ucap Erik...