Banyak yang Tidak Tahu, Inilah Makna ‘Takjil’ Kata yang Sering Muncul di Bulan Ramadan
Reporter
Mutmainah J
Editor
A Yahya
01 - Apr - 2024, 06:29
JATIMTIMES - Tradisi takjil yang sangat populer di bulan Ramadan diartikan sebagai hidangan untuk berbuka puasa, terutama makanan dan minuman manis yang disantap sebelum berlanjut ke menu utama.
Rupanya, arti tersebut adalah sebuah kekeliruan. Dimana makna takjil yang sebenarnya bukanlah mengacu pada hidangan manis untuk berbuka puasa.
Baca Juga : Update Gate 13 Stadion Kanjuruhan: Tak Jadi Dibongkar
Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil berarti mempercepat (buka puasa). Hal ini sesuai dengan akar katanya dalam Bahasa Arab, yakni ajila atau menyegerakan. Jadi maksud Ta'jil/Takjil adalah penyegeraan membatalkan puasa dengan makanan pembuka.
Hal ini juga sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang bunyinya "Manusia masih terhitung dalam kebaikan selama ia menyegerakan (Ajjalu) berbuka".
Sementara berdasarkan tradisi, buah kurma sebagai makanan pembuka yang harus dikonsumsi terlebih dahulu karena selain manis kurma juga banyak manfaatnya.
Bisa jadi, awal mula kata takjil terbentuk karena orang-orang Arab menyegerakan berbuka puasa dengan kurma. Sehingga, kurma dianggap sebagai salah satu jenis takjil, yang kemudian berkembang menjadi makanan dan minuman kecil untuk memulai berbuka puasa.
Setelah mengetahui makna takjil yang benar, tidak ada salahnya jika kita belajar mengenai sejarah adanya takjil di Indonesia. Dilansir dari laman milik Muhammadiyah berikut sejarah Takjil di Indonesia.
Sejarah Takjil di Indonesia
Istilah takjil terdapat pada catatan milik Snouck Hurgronje dalam 'De Atjehers', yaitu laporannya saat mengunjungi Aceh pada tahun 1981-1982. Dalam catatan tersebut, dijelaskan penduduk Aceh telah menyiapkan menu berbuka puasa (takjil) di masjid untuk masyarakat dengan menu ie bu peudah atau bubur pedas.
Catatan lain menyebutkan, pada pertengahan abad ke-15 budaya takjil ini sudah digunakan oleh Wali Songo sebagai media dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam di nusantara. Namun, catatan ini masih dianggap belum kuat karena tidak adanya bukti atau sumber yang relevan.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat selalu mengadakan budaya/tradisi takjil setiap bulan Ramadan...