JATIMTIMES - Upaya Lapas Kelas I Malang mempertahankan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK-WBBM) kembali mengemuka setelah apel pagi yang digelar Kamis (4/12/2025). Dalam kesempatan itu, Kepala Lapas Malang Teguh Pamuji menegaskan bahwa status bergengsi tersebut bukan sekadar label, melainkan amanah besar yang menuntut konsistensi kinerja seluruh jajaran, termasuk peserta magang yang kini jumlahnya mencapai 27 orang.
Sorotan terhadap kualitas pelayanan publik di lembaga pemasyarakatan belakangan cukup ramai, sehingga kalapas menempatkan peserta magang sebagai bagian dari garda terdepan dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Gelar Puncak Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025
Teguh Pamuji menyampaikan bahwa percepatan reformasi birokrasi tidak boleh berhenti, terlebih ketika predikat zona integritas sudah melekat pada institusi tersebut. Ia juga menekankan pentingnya adaptasi budaya kerja yang profesional dan transparan.
“Saya berharap kalian mampu mengambil peran sebagai pelayan masyarakat yang sesungguhnya dan menunjukkan integritas dalam setiap tindakan,” ujar Teguh Pamuji.
Ia menilai magang di lingkungan Lapas bukan sekadar penguasaan teknik administrasi. Tetapi juga pembentukan karakter dan etika yang melekat pada tugas layanan publik.
Penegasan ini muncul di tengah meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan lembaga negara, sehingga peran peserta magang dinilai strategis. Teguh Pamuji bahkan menyebut mereka sebagai motor kecil yang dapat mendorong perubahan besar di lingkungan Lapas.
“Peserta magang adalah bagian dari wajah pelayanan Lapas, teruslah bergerak, berinovasi, dan menjaga standar kinerja terbaik. Mari satukan tekad dan langkah guna mempertahankan zona integritas dan memberikan dampak nyata untuk masyarakat,” tuturnya.
Baca Juga : BMKG Rilis Peringatan Curah Hujan Tinggi dan Potensi Banjir Desember 2025, Cek Apakah Wilayahmu Termasuk
Dengan dorongan itu, Lapas Kelas I Malang berharap seluruh unsur, baik pegawai maupun peserta magang, mampu menjaga ritme layanan yang sudah dibangun selama ini. Harapannya, predikat WBK dan WBBM bukan hanya dapat dipertahankan, tetapi juga menjadi bukti bahwa pelayanan publik benar-benar berjalan sesuai standar integritas yang diharapkan masyarakat.