JATIMTIMES - Mayat seorang pria ditemukan di sebuah selokan pada Senin (1/12/2025). Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi di kawasan Perumahan Patra Garden, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Peristiwa tersebut kemudian viral dan beredar di sejumlah WhatsApp group. Berdasarkan dokumentasi dan keterangan yang dihimpun JatimTIMES, mayat pria tersebut ditemukan dalam kondisi tengkurap. Selain itu, sepeda motor milik korban terlihat berada di dalam selokan. Yakni tepat di samping tubuh korban.
Baca Juga : Status Bencana Nasional Sumatera Masih Dipertimbangkan, Ini Daftar Bencana yang Pernah Ditetapkan Pemerintah
Ketika dikonfirmasi, Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar membenarkan adanya peristiwa penemuan mayat seorang pria. "Kami mendapat pengaduan peristiwa tersebut (penemuan mayat) melalui layanan Call Center 110 Polri," ujarnya kepada JatimTIMES.
Bambang menyebut, penemuan mayat tersebut dilaporkan oleh warga yang saat itu sedang melintas di lokasi dan melihat korban sudah tidak bergerak. "Kami menerima pengaduan masyarakat bahwa ada seseorang tergeletak dalam posisi tengkurap," ujarnya.
Personel Polsek Karangploso yang menerima pengaduan kemudian menuju lokasi dan melakukan pengecekan bersama tenaga medis. Hasilnya, korban diketahui bernama AW (31) warga Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
"Saat dicek oleh petugas (Polsek Karangploso) dan nakes (tenaga kesehatan) Puskesmas Karangploso, korban diketahui sudah meninggal dunia," ujar Bambang.
Polisi kemudian melakukan serangkaian penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Termasuk meminta keterangan dari sejumlah saksi serta memeriksa rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.
"Dari rekaman CCTV yang ada di kompleks perumahan menunjukkan bahwa korban terpeleset dan terjatuh saat mengendarai sepeda motor," ungkap Bambang.
Baca Juga : DPKPCK Kabupaten Malang Beberkan Cara Akses SI-PERKASA agar Tak Jadi Korban Perumahan Ilegal
Berdasarkan hasil olah TKP dan rekaman CCTV itulah, polisi menyimpulkan bahwa kejadian tersebut murni karena kecelakaan tunggal. "Diduga korban dalam kondisi kelelahan karena berprofesi sebagai sopir travel,” jelas Bambang.
Polisi kemudian menghubungi pihak keluarga korban. Pihak keluarga yang saat itu tiba di lokasi menyatakan menerima musibah yang menimpa korban. Sehingga menolak dilakukan autopsi.
"Pihak keluarga sudah ikhlas dan menolak tindakan medis lanjutan karena meyakini korban meninggal karena murni kecelakaan. Namun kami tetap melakukan prosedur penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut,” pungkasnya.