JATIMTIMES — Semangat membumikan nilai-nilai Pancasila kembali digelorakan oleh Pemerintah Kota Blitar. Melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), lomba Cerdas Cermat Pancasila tingkat SMP negeri se-Kota Blitar digelar di Aula Kantor Bakesbangpol, Kamis (13/11/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya nyata Pemkot Blitar dalam mewujudkan visi “Kota Pancasila yang aman, nasionalis, dan religius” sebagaimana dicanangkan Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, S.H.I. (Mas Ibin). Lomba yang diikuti sembilan SMP negeri ini tidak sekadar ajang adu cepat dan tepat menjawab soal, tetapi juga wadah untuk memperkuat pemahaman pelajar terhadap nilai dasar bangsa.
Baca Juga : Profil Lengkap Gusti Purbaya, Calon Raja Muda Keraton Surakarta yang Akan Dilantik Jadi Pakubuwono XIV
Kepala Bakesbangpol Kota Blitar, Toto Robandiyo, mengatakan bahwa penyelenggaraan lomba ini merupakan bentuk revitalisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda. Ia menjelaskan, upaya ini juga selaras dengan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Pemkot Blitar, yang menempatkan pembinaan ideologi dan karakter kebangsaan sebagai salah satu prioritas pembangunan manusia.
Menurut Toto, semangat yang dibawa kegiatan ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi bagaimana para pelajar benar-benar memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Bakesbangpol setiap tahun berupaya melakukan revitalisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila. Salah satunya melalui kegiatan untuk pelajar agar mereka memahami nilai-nilai yang harus dipegang dan diamalkan dalam kehidupan sebagai pelajar maupun warga masyarakat,” ujarnya.
Toto menambahkan, lomba cerdas cermat kali ini menjadi momentum awal penguatan karakter Pancasila di lingkungan pendidikan. Ia menegaskan, revitalisasi nilai Pancasila tidak boleh berhenti pada kegiatan seremonial, melainkan perlu terus dikembangkan secara berjenjang di semua tingkat pendidikan.
“Nantinya program seperti ini akan kami kembangkan untuk semua tingkatan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Harapannya, nilai Pancasila menjadi napas dalam setiap aktivitas pendidikan di Kota Blitar,” terangnya.
Kegiatan cerdas cermat ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Kampung Pancasila 2025, yang akan digelar pada pekan keempat November mendatang. Dalam festival tersebut, tiga SMP terbaik hasil seleksi akan kembali berlaga di babak final bersama sejumlah lomba lain, termasuk kompetisi band tingkat SLTA.
Toto menjelaskan bahwa jadwal final sempat mengalami beberapa kali penyesuaian akibat padatnya agenda pimpinan daerah. Awalnya, final direncanakan berlangsung pada 14 November, kemudian diundur ke tanggal 20, dan akhirnya dijadwalkan pada 24–25 November 2025.
“Perubahan ini karena menyesuaikan kegiatan pimpinan. Tapi kami pastikan seluruh rangkaian lomba tetap berjalan lancar dan antusiasme peserta tetap tinggi,” katanya.
Materi lomba cerdas cermat berfokus pada pemahaman nilai-nilai Pancasila, mulai dari sila pertama hingga sila kelima. Para peserta diuji pengetahuan mereka tidak hanya tentang isi sila, tetapi juga mengenai contoh penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat.
Toto menilai, pelibatan pelajar SMP dalam kegiatan seperti ini sangat strategis. Usia mereka dinilai sebagai masa pembentukan karakter dan penanaman nilai dasar kebangsaan. “Kalau nilai-nilai itu ditanam sejak dini, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang berjiwa Pancasila, nasionalis, dan cinta tanah air,” katanya menegaskan.
Lebih jauh, Toto juga menyinggung program Kampung Pancasila yang saat ini terus dikembangkan Pemkot Blitar melalui Bakesbangpol. Hingga saat ini, sudah terbentuk 12 Kampung Pancasila di 12 kelurahan yang menjadi laboratorium sosial penerapan nilai-nilai kebangsaan. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana ideologi negara diterjemahkan ke dalam kehidupan masyarakat.
Baca Juga : Yuk Merapat! Akhir Pekan Ini Ada Gelar Kreasi Seni 2025, Penampilan Siswa dan Guru Siap Hibur Warga
“Melalui Kampung Pancasila, kami ingin menghadirkan ruang hidup yang mempraktikkan nilai-nilai gotong royong, toleransi, dan kebersamaan. Anak-anak muda bisa belajar langsung bahwa Pancasila bukan sekadar hafalan, tapi laku hidup sehari-hari,” jelasnya.
Bakesbangpol berharap kegiatan seperti lomba cerdas cermat ini bisa menjadi bagian dari gerakan yang lebih luas untuk meneguhkan identitas Kota Blitar sebagai “Kota Pancasila”. Toto menegaskan, pihaknya akan terus mendorong kolaborasi lintas sektor, baik sekolah, organisasi kepemudaan, maupun masyarakat umum, untuk memperkuat karakter kebangsaan di tingkat lokal.
Ia juga menilai, penyelenggaraan lomba ini menjadi bukti bahwa implementasi Pancasila bisa berjalan beriringan dengan pembangunan daerah. “Revitalisasi nilai Pancasila bukan hal yang terpisah dari pembangunan. Justru inilah fondasi moral dan ideologisnya. Kota yang maju harus memiliki masyarakat yang Pancasilais,” tandasnya.
Dengan semangat tersebut, Pemkot Blitar melalui Bakesbangpol berkomitmen menjadikan kegiatan seperti ini sebagai agenda tahunan. Selain menumbuhkan kebanggaan di kalangan pelajar, kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa Pancasila adalah sumber inspirasi bagi seluruh kebijakan dan langkah pembangunan di Kota Blitar.
