JATIMTIMES – Pekan Olaraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur (Jatim) Tahun 2025 yang telah berakhir beberapa waktu lalu menyebabkan kekecewaan dari masyarakat Banyuwangi terutama para pelaku olahraga.
KONI Banyuwangi sebelum pelaksanaan Porprov Jatim tahun ini dalam beberapa kesempatan menyatakan target masuk 3 besar dan minimal lima besar dalam perolehan medali. Dalam kenyataan kontingen Banyuwangi justru terlempar dari posisi 10 besar dan berada di urutan ke 15 dengan perolehan 12 medali emas, 28 perak dan 46 perunggu atau dengan total poin 150.
Menurut Anggota Fraksi Partai Golongan Karya DPRD Banyuwangi Muhammad Zainul Arifin, dengan hasil yang dicapai dan adanya keluhan masyarakat khususnya para pelaku olahraga terhadap penurunan prestasi olahraga Banyuwangi di Porprov Jatim tahun ini pihaknya berharap dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap pembinaan olahraga di kabupaten yang ada di ujung timur Pulau Jawa ini.
”Capaian prestasi olahraga Banyuwangi di ajang Porprov IX Jatim kemarin jauh dari harapan, untuk bisa meraih target lima besar masih sangat sulit tercapai, ini harus ada evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem pembinaan atlet, ada faktor apa kok prestasinya semakin menurun,” ujar M Zainul Arifin kepada sejumlah wartawan pada Sabtu (12/7/2025).
Selaku insan olaraga, lanjut Arifin, dia akan mengusulkan kepada pimpinan DPRD Banyuwangi agar memanggil Dinas Pemuda dan Olaraga (Dispora) Komite Olaraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi dan pengurus cabang olahraga (Cabor) untuk duduk bersama, berdiskusi dalam rangka evaluasi sistem pembinaan atlet secara menyeluruh agar kedepan semakin baik dan berprestasi.
”Kita panggil Dispora dan KONI untuk evaluasi apa yang menjadi penyebab atau kendala turunnya prestasi olaraga kita di ajang Porprov IX Jatim kemarin, kita inventarisir persoalan persoalan terkait dengan pembinaan oalaraga ,” ucapnya.
Ketua Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Banyuwangi tersebut menambahkan, penyebab turunnya peringkat kontingen Banyuwangi di Porprov IX Jatim perlu diurai masalahnya sehingga pihak terkait seperti Dispora dan KONI bisa mencari program maupun metode yang pas untuk pembinaan atlet Banyuwangi.
Baca Juga : Tim DVI Polda Jatim Berhasil Identifikasi 15 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama
”Kita urai penyebab turunnya peringkat kontingen kita di Porprov Jatim kemarin, apakah penyebabnya karena minimnya sarana dan prasarana olaraga, minimnya dana pembinaan olaraga atau belum optimalnya keterlibatan Pemda dan pihak swasta dalam pembinaan atlet serta minimnya nilai reward bagi atlet peraih medali,” imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan dengan alokasi dana yang minim seharusnya Koni Banyuwangi mampu memanage dengan baik. Namun dalam kenyataan dalam mengikuti Porprov IX Jatim justru melibatkan pihak ketiga.”Kenapa dengan anggaran minim mengapa kita malah memakai pihak luar. Hal itu nanti juga akan kami tanyakan,” ujar tokoh yang akrab disapa Kaji Ipin tersebut.