JATIMTIMES - Jemaah haji debarkasi Surabaya kelompok terbang (kloter) 75 telah tiba di Tanah Air sejak Jumat (4/7/2025) pekan lalu. Kloter 75 berisikan 377 jemaah haji yang terdiri dari 244 orang asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dan 133 orang dari Jawa Timur (Jatim).
Saat itu, bersama 378 jemaah haji NTT lainnya yang tergabung di Kloter 74, kedatangan mereka di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, disambut langsung Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, didampingi segenap pejabat lain dari NTT, termasuk dari Kemenag dan DPRD NTT.
Baca Juga : Cara Top Up PayPal via Epayu, Solusi Mudah Belanja Online Internasional
Setelah seremonial penyambutan tersebut, sebagian jemaah haji NTT lanjut menginap di asrama haji, sebagian lagi menginap di hotel di luar asrama. Mereka mayoritas dijadwalkan pulang ke NTT pada Minggu (6/7/2025), dan sebagian kecil pada Sabtu (5/7/2025) dan Senin (7/7/2025).
Dari jadwal tersebut, proses kepulangan jemaah pada hari Minggu (6/7/2025) dan Sabtu (5/7/2025) berjalan relatif lancar. Namun nasib berbeda dialami para jemaah yang dijadwalkan kembali ke NTT pada Senin (7/7/2025).
Pasalnya, terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di hari itu. Akibatnya, 4 bandara di NTT tutup sementara, di antaranya Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Bandara Wunopito, Bandara Komodo, dan Bandara Sales Lega.
Terdapat 22 jemaah haji kloter 75 beserta 4 petugas haji daerah asal Kabupaten Manggarai, NTT, yang kepulangannya tertunda karena erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Ketua kloter 75 Abdul Murtalib Nurdin menceritakan, pada Senin (7/7/2025) lalu mereka sebenarnya sudah bersiap terbang.
Namun, ketika sedang berada di ruang tunggu Bandara Juanda, pihaknya mendapatkan pengumuman penerbangan mereka dibatalkan. Saat itu mereka sedang bersiap terbang dengan pesawat Super Air Jet dengan tujuan langsung ke Bandara Komodo, Labuan Bajo NTT.
"Kami diberitahukan jika Bandara Komodo, Labuan Bajo ditutup karena kondisi alam saat itu tidak memungkinkan," tutur di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jumat (11/7/2025).
Abdul Murtalib mengungkapkan uang tiket yang dibatalkan akan dikembalikan 100 persen oleh maskapai. "Cuma hingga hari ini kami masih menunggu pencairan uang tiket. Untuk kepulangan ini kami memakai biaya sendiri," terangnya.
Baca Juga : Lagi, Aksi Pencurian Helm di Kafe Malang Tertangkap CCTV
Lebih lanjut, ia mengaku bersyukur rombongannya masih diberi kesempatan menginap di asrama haji secara gratis. "Setelah tiba tanggal 4 Juli kemarin, kami menginap di hotel. Kalau mau menginap di hotel lagi, harus membayar. Alhamdulillah kami sudah dibantu menginap secara gratis," tuturnya.
Setelah Bandara Komodo dibuka, Abdul Murtalib mengungkapkan, sejatinya rombongan ingin segera pulang begitu Bandara Komodo dibuka. Namun kepulangannya kembali harus tertunda. "Sebetulnya kami ingin pulang lebih awal, hanya saja kemarin kami kehabisan tiket. Hari ini yang masih tersedia," ungkapnya.
Setelah sepekan tertahan di Surabaya, mereka akhirnya kembali ke kampung halaman pada Jumat (11/7/2025). Mereka dijadwalkan terbang dari Surabaya menuju Labuan Bajo dengan transit di Denpasar terlebih dahulu.
Jemaah haji Kabupaten Manggarai terbang pada pukul 13.15 WIB dengan pesawat Lion Air menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan dengan pesawat Batik Air pada pukul 15.30 WITA menuju Bandara Komodo Labuan Bajo.
Abdul Murtalib yakin bahwa ujian yang menimpa rombongan ini ada hikmahnya. "Rombongan lain sudah bahagia berkumpul bersama keluarga, kami masih di sini. Kami jalani ujian ini dengan ikhlas. Semoga dapat menambah kemabruran haji kami," harapnya.