JATIMTIMES - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang tengah bersiap menyambut kunjungan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Komjen Pol (Purn) Agus Andrianto, ke Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) L’SIMA yang terletak di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Seperti diketahui, SAE L'SIMA merupakan wadah pembinaan yang juga fokus pada ketahanan pangan.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Menteri Agus Andrianto dijadwalkan akan meninjau langsung program pembinaan produktif warga binaan. Sebab, selama ini program pembinaan tersebut menjadi unggulan Lapas Malang. “Kami sangat senang dan bangga Menteri Imipas berencana mengunjungi L’SIMA Ngajum. Ini kesempatan emas bagi kami untuk menunjukkan hasil nyata dari program pembinaan,” kata Kalapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji.
Baca Juga : Puguh DPRD Jatim: Permenpora 14 Tahun 2024 Lemahkan Pembinaan Olahraga
Teguh menjelaskan, SAE L’SIMA bukanlah program sembarangan. Dibangun di atas lahan seluas lebih dari 5 hektare, lokasi ini telah menjadi pusat pelatihan keterampilan bagi warga binaan, dengan berbagai aktivitas produktif:
Pertanian hortikultura (sayur-mayur seperti sawi, kangkung, cabai, dan terong), perikanan air tawar (budidaya lele, nila, hingga gurami), peternakan skala kecil, hingga pengolahan hasil panen secara mandiri.
Bahkan, beberapa produk unggulan pertanian dari L’SIMA telah diekspor ke luar negeri, menunjukkan kualitas dan daya saing hasil karya warga binaan binaan Lapas Kelas I Malang. “SAE ini menjadi bukti bahwa pembinaan bukan hanya soal moral dan mental, tapi juga soal kemandirian ekonomi. Di sinilah warga binaan belajar untuk siap kembali ke masyarakat,” jelas Teguh.
Lapas Kelas I Malang juga berharap kunjungan ini akan membuka peluang sinergi lebih besar dengan Kementerian Hukum dan HAM, khususnya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, untuk terus meningkatkan kualitas program pembinaan yang berbasis produktivitas dan edukasi.
“Kami ingin menunjukkan bahwa warga binaan juga manusia yang mampu berkarya. Harapan kami, kunjungan ini menjadi pintu untuk memperluas kerja sama, sekaligus menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya proses pembinaan,” ujar Teguh
Program L’SIMA juga bagian dari strategi reintegrasi sosial yang diusung oleh Direktorat Pemasyarakatan. Melalui pelatihan kerja dan edukasi, diharapkan warga binaan tak hanya menyesali kesalahan, tapi juga memiliki modal keterampilan ketika kembali ke masyarakat.
Baca Juga : MAN 2 Kota Malang Sukses Borong Medali di Porseni Madrasah 2025
Selain untuk mendorong kemandirian, hasil produksi dari L’SIMA juga mampu memberikan kontribusi ekonomi yang cukup signifikan bagi operasional Lapas, serta membuka peluang pemasaran lebih luas lewat kerja sama lintas sektor.
Jika berjalan lancar, program L’SIMA Ngajum disebut berpeluang menjadi percontohan nasional dalam pengembangan Sarana Asimilasi dan Edukasi bagi warga binaan.
“Kami ingin L’SIMA tidak hanya dilihat sebagai ladang pertanian biasa, tapi sebagai simbol suksesnya pembinaan yang manusiawi, berkelanjutan, dan berdampak langsung bagi masyarakat,” pungkas Teguh.