JATIMTIMES - Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) asal Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim VII (Kabupaten Bojonegoro - Kabupaten Tuban) Ony Setiawan menaruh perhatian serius terhadap persoalan kemiskinan yang masih dihadapi Kabupaten Tuban. Hingga saat ini, Tuban masih tercatat sebagai daerah termiskin ke-5 di Jatim.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah penduduk miskin Tuban mencapai kisaran 14,36 - 14,91 persen. Menurut Ony, letak geografis Tuban yang berada di ujung barat laut Jatim membuat daerah tersebut kurang dilirik dalam hal investasi.
Baca Juga : Rektor Unisba Blitar Kukuhkan KSPM 2025–2027, Dorong Mahasiswa Jadi Pelopor Literasi Investasi
“Tuban sampai data terakhir masih posisi 5 dari bawah (tingkat kemiskinannya). Letak geografisnya wilayah barat, paling jauh dari pusat perekonomian dan sarana transportasi,” ungkap Ony Setiawan, Jumat (11/7/2025).
Jarak yang cukup jauh dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan minimnya konektivitas transportasi memengaruhi masuknya arus modal ke wilayah tersebut. Dampaknya, potensi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) di Tuban belum tergarap secara maksimal.
Kondisi ini menurutnya turut berdampak pada lambannya penyerapan tenaga kerja dan lemahnya daya beli masyarakat. Padahal, sektor pertanian, terutama untuk komoditas jagung, serta sektor perikanan di Tuban memiliki nilai produksi yang besar dan seharusnya bisa menjadi penggerak utama ekonomi lokal.
Ia menilai, potensi tersebut perlu mendapat perhatian agar bisa berdampak optimal. “Potensi pertanian dan perikanan di Tuban tidak boleh hanya jadi cerita. Harus jadi kekuatan ekonomi nyata bagi rakyat,” tandas Ony.
Dia pun mendorong agar Pemprov Jatim dan Pemkab Tuban memberikan perhatian khusus terhadap penguatan kualitas SDM di daerah tersebut. Menurutnya, peningkatan kemampuan dan produktivitas masyarakat sangat penting agar hasil dari sektor pertanian dan perikanan mampu memberi dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat.
“Pemerintah harus mendorong penguatan SDM agar mampu menaikkan daya beli dari hasil pertanian dan perikanannya. Lalu pemerintah melakukan fasilitasi terhadap kebutuhan masyarakat tersebut,” tegasnya.
Sebagai anggota Komisi B yang membidangi perekonomian dan industri, Ony mendorong kebijakan yang lebih berpihak kepada daerah-daerah pinggiran seperti Tuban. Dia juga menilai perlu ada insentif kebijakan dan program-program terintegrasi yang menghubungkan sektor produksi lokal dengan pasar regional maupun nasional.
Baca Juga : Mbak Wali Tinjau Proses Perbaikan Stadion Brawijaya, Upaya Persik Tetap Berkandang di Stadion Brawijaya
“Kami di Komisi B tentu akan memperjuangkan program yang bisa menjangkau dan mengakselerasi pertumbuhan di kawasan seperti Tuban. Tidak cukup hanya dengan narasi optimisme, perlu keberpihakan nyata dalam program pembangunan,” ujar dia.
Ony menilai kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten sangat krusial. Dia berharap, upaya-upaya penguatan infrastruktur pertanian, peningkatan akses pasar, dan dukungan pembiayaan UMKM bisa menjadi bagian dari strategi menyeluruh untuk mendorong kebangkitan ekonomi Tuban.
Ony Setiawan menegaskan bahwa Tuban memiliki potensi untuk bangkit dan kembali berjaya, seperti masa lalu. Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DPRD Jatim ini juga menekankan bahwa semangat untuk bangkit harus terus dikobarkan, baik dari pemerintah maupun masyarakat Tuban sendiri.
Dia menilai bahwa semangat lokal yang pernah membawa Tuban menjadi salah satu wilayah agraris yang berjaya pada masa lalu harus terus dibangkitkan dan dipelihara. “Tuban bangkit spiritnya. Dulu berjaya. Harus banyak disupport, membuat rakyat optimis bangkit,” seru Ony.