JATIMTIMES - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang terus memasifkan sosialisasi kepada anak dan orang tua terkait dampak perkawinan anak.
Sekretaris Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Kenprabandari Aprilia menyampaikan, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang terus berupaya untuk melibatkan berbagai stakeholder untuk melakukan sosialisasi kepada anak dan orang tua dalam mencegah perkawinan anak di Kota Malang. Pasalnya, meskipun trennya menurun, angka perkawinan anak di Kota Malang masih terbilang tinggi.
Baca Juga : Wakil Wali Kota Ali Muthohirin Apresiasi Nobar Film dan Diskusi Perkawinan Anak di UIN Maliki
Tercatat pada tahun 2024 lalu, terdapat 92 kasus perkawinan anak di Kota Malang yang didominasi di wilayah Kecamatan Kedungkandang. "Dari Dinsos-P3AP2KB keinginannya agar dapat menekan perkawinan anak di Kota Malang. Selain itu, memberikan sosialisasi kepada anak dan orang tua, yang harus dikuatkan adalah mental," ungkap perempuan yang akrab disapa Niken, Kamis (10/7/2025).
Pihaknya menyampaikan, tindakan kekerasan seksual di dalam keluarga atau di lingkungan terdekat dengan keluarga dapat memberikan efek domino dalam peningkatan kasus perkawinan anak di Kota Malang.
"Karena bisa bermula dari kekerasan seksual, ini bisa menjadi efek domino. Makanya kita coba kuatkan mental anak, kita mencari metode yang pas. Termasuk kolaborasi dengan lintas lembaga, yang sudah kita lakukan seperti sosialisasi melalui film bersama PSGA UIN Malang. Jadi bisa terlihat dampaknya," jelas Niken.
Menurut dia, sosialisasi dalam bentuk karya visual, akan membuat anak-anak maupun remaja lebih cepat menangkap pesan dari visual yang tersajikan, dalam konteks ini yakni terkait dengan pencegahan perkawinan anak di Kota Malang. "Karena anak sekarang lebih ke multimedia," kata Niken.
Lebih lanjut, pihaknya juga melakukan integrasi antarbidang di Dinsos-P3AP2KB Kota Malang. Salah satu contohnya kolaborasi antara bidang perlindungan perempuan dan anak bersama bidang pengendalian penduduk. "Kita juga kolaborasi bersama bidang pengendalian penduduk untuk sosialisasi kepada orang tua," ujar Niken.
Baca Juga : Dukung RPJMD 2025-2029, Fraksi Nasdem-PSI Soroti Pentingnya Kemandirian Fiskal
Selain itu, Dinsos-P3AP2KB akan secara masif melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk menginformasikan dampak buruk perkawinan anak dan efek negatif dari tindakan atau aksi bullying kepada teman sebaya di sekolah.
"Di situ akan ada edukasi mengenai bullying hingga pencegahan perkawinan anak usia dini. Harapannya bisa memberi pengertian kepada anak-anak di sekolah," pungkas Niken. (ADV)