JATIMTIMES - Bulan Muharram dikenal sebagai salah satu bulan istimewa dalam kalender Islam. Selain menjadi awal tahun hijriah, Muharram juga dipenuhi berbagai ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar. Salah satunya adalah puasa Tasu’a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram) yang sangat dianjurkan karena pahalanya luar biasa, bahkan bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.
Namun, setelah melaksanakan puasa Tasu’a dan Asyura, banyak umat Islam yang kemudian bertanya-tanya: “Bolehkah berpuasa pada tanggal 11 Muharram?” Apakah ada anjuran untuk melanjutkan puasa pada hari ke-11, atau cukup hanya pada dua hari sebelumnya? Pertanyaan ini sering muncul setiap tahun, terutama karena terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai dalil dan keutamaannya.
Baca Juga : Hadirkan Dai dan Pelawak Kondang, Santunan Anak Yatim di Desa Wates Dipadati Ribuan Jamaah
Mengetahui hukum dan keutamaan puasa 11 Muharram penting, supaya ibadah yang dilakukan tidak hanya sah tetapi juga bernilai pahala di sisi Allah SWT.
Apalagi, Rasulullah SAW sendiri pernah menyinggung tentang keutamaan memperbanyak puasa di bulan Muharram. Sehingga, sebagian ulama menyebutkan bahwa melanjutkan puasa di tanggal 11 Muharram adalah bentuk kehati-hatian sekaligus menyempurnakan ibadah puasa Asyura.
Lantas, bolehkah berpuasa di tanggal 11 Muharram? Berikut anjuran dan dasar hukumnya
Anjuran dan Dasar Hukum Puasa 11 Muharram
Rasulullah SAW menganjurkan agar puasa Asyura tidak dilakukan sendirian pada tanggal 10 Muharram saja.
Tujuannya agar tidak menyerupai kebiasaan puasa kaum Yahudi, yang juga berpuasa pada hari tersebut.
Hal ini berdasar sabda Nabi Muhammad SAW:
“Berpuasalah kalian pada hari Asyura, dan bedakanlah dari kaum Yahudi dengan berpuasa sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” (HR. Ahmad).
Hadis ini menjadi dalil bolehnya puasa di tanggal 11 Muharram, sebagai bentuk menyelisihi kebiasaan kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 saja.
Sementara itu, ustaz Abdul Somad atau UAS dalam ceramahnya menjelaskan bahwa puasa sunah pada 9, 10, dan 11 Muharram merupakan bentuk penyempurnaan dan pembeda dari amalan umat terdahulu.
"Jangan sama puasanya dengan puasa Bani Israil. Bedakan puasamu dengan puasa orang Yahudi. Mereka puasanya hanya tanggal 10 saja. Maka supaya kita beda, puasa 9, 10, 11. Kalau tak sanggup, pilih dua hari saja: 9 dan 10,” jelas Ustadz Abdul Somad, dikutip dari YouTube TAMAN SURGA.NET, Minggu (6/7/2025).
Dengan demikian, puasa 11 Muharram diperbolehkan, terutama bila dilakukan bersamaan dengan puasa Asyura atau sebagai bentuk pelengkap bagi yang tidak sempat puasa pada 9 Muharram.
Baca Juga : Ketika Muharram Jadi Jembatan Kebaikan: Unisma Santuni Ribuan Anak Yatim dan Dhuafa
Bacaan Niat Puasa 11 Muharram
Jika ingin menjalankan puasa pada 11 Muharram, berikut niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shaumal Muharrami lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta‘âlâ.”
Niat dapat dilafalkan sejak malam sebelumnya atau dini hari sebelum subuh. Namun karena ini adalah puasa sunah, niat juga boleh dilakukan di pagi hari selama belum makan atau minum, dan sebelum masuk waktu zawal (matahari tergelincir ke barat).
Keutamaan Puasa di Bulan Muharram
Puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, yaitu Muharram.” (HR Muslim no. 1163)
Oleh karena itu, puasa pada 11 Muharram tetap menjadi bagian dari amalan mulia yang sayang jika dilewatkan. Terlebih lagi jika digunakan untuk menyempurnakan puasa Tasu'a dan Asyura.