JATIMTIMES - Nama iMagine Promosindo sudah tidak asing di telinga. Banyak event spektakuler yang digelar iMagine Promosindo.
Suksesnya banyak event yang dikemas secara apik, mulai dari musik, olahraga, hingga kegiatan pemerintahan, itu tak luput dari tangan-tangan orang kreatif dalam penyedia jasa iMagine Promosindo.
Baca Juga : Viral Usai Mundur dari Vogue, Ini Sosok Anna Wintour
iMagine Promosindo lahir dari kegetolan seorang pria yang kini tinggal di kawasan Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, bernama Amir Syaifudin. Kala itu, ketertarikan Amir di dunia penyedia jasa, khususnya event organizer (EO), bermula dari kegemarannya bikin event, khususnya olahraga. Langkah tersebut dilakukan saat duduk di bangku kuliah Ilmu Komunikasi, Disiplin Ilmu Jurnalistik, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 2000-an.
Terlebih Amir aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Basket. Saat itu ia sering jadi penggagas kejuaraan, dari Rektor Cup, kejuaraan antarfakultas, antaruniversitas, sampai antar-SMA di Malang. Keaktifan dalam kegiatan itu membawa Amir juga bekerja di dunia EO.
“Saya dari 2002 itu sering jadi kru di EO Malang. Ya kerja freelance waktu kuliah waktu semester 2. Kebetulan ikut di produksi. Berjalan ikut freelance EO yang lain di Surabaya,” ucap Amir.
Kemampuannya di bidang jasa itu rupanya menarik banyak EO daerah lainnya untuk menjalin kerja sama dengan Amir, khususnya di bidang olahraga. Dari partner EO di Jakarta, Jogjakarta dan banyak daerah lainnya.
“Tahun 2005 lulus kuliah, pilihan kerja wirausaha. Padahal saat itu pernah mencoba melamar pekerjaan jadi jurnalis. Tahap dua lolos. Tapi nggak bisa hadir karena kerja,” imbuh pria kelahiran Bojonegoro ini.
Akhirnya Amir mencoba serius mengembangkan bakatnya di dunia penyedia jasa. Amir akhirnya mendirikan iMagine Organizer, karena banyaknya pengalaman di dunia EO.
Pada awal berdiri, banyak keberutungan diperoleh. “Kita itu baru ngerjain event pertama yang pakai nama iMagine Promosindo waktu itu di Malang, tepatnya Universitas Negeri Malang. Kebetulan acara itu berhasil menurut klien,” ujar Amir.
Keberhasilannya membawa keberuntungan hingga membuat kliennya memberikan kontrak. Tak tanggung-taggung, kontrak yang diberikan adalah tur event 10 kota.
“Di awal banyak keberuntungan. Salah satunya begitu berdiri, langsung dapat kontrak tur event 10 kota. Kombinasi musik dan sport, skateboard, street dance, masih bercampur baur,” tambah Amir.
Tur event ini juga menghadirkan sederet artis yang berlangsung di Jawa dan Bali. Bahkan saat event kejuaraan berlangsung di Malang, diikuti perwakilan negara tetangga, Malaysia. Kesuksesannya ini pun terus berlanjut hingga 2009.
Begitu masuk 2009, iMagine Organizer mengalami guncangan usaha. Hal ini membuat Amir berada di persimpangan antara melanjutkan atau menghentikan wirausahanya yang sudah berdiri empat tahun itu.
“Namanya juga usaha baru, pasti ada guncangan usaha. Waktu itu bangkrut sebangkrutnya. Banyak faktor. Ada klien tidak bertanggung jawab, gagal bayar, macam-macam. Waktu itu karyawan 6 orang dan freelance yang banyak,” ungkap Amir.
Kerugian yang menimpanya saat itu mencapai Rp 700 juta. Tentu kondisi tersebut bukan hal mudah. Sehingga ia memutuskan untuk mengentikan wirausahanya dan kembali ke tanah kelahirannya di Bojonegoro.
Hanya, saat berada di Bojonegoro, Amir diminta untuk mengisi manager marketing di Arema. Karena itu, Amir memutuskan kembali ke Malang.
Seiring berjalannya waktu, ternyata masih banyak yang membutuhkan iMagine Organizer. Kondisi itu membuatnya mencoba untuk kembali dengan merekrut empat orang baru.
Baca Juga : Berjuang Sendirian di Kejurnas Balap Sepeda, Pembalap Asal Sulawesi Pantang Menyerah
Tahun 2010, usahanya itu kembali eksis. Banyak permintaan, khususnya di bidang pemeritahan. Sebelumnya Amir hanya fokus di swasta. Namun mulai 2011 mulai merambah ke pemerintahan.
“Dulu untuk pemerintahan hanya 10-15 persen dari total seluruh pekerjaan dalam setahun. Kemudian di 2011 ada fokus pengadaan jasa penyelenggaraan EO sampai sekarang,” kata Amir.
Hingga 2019 itu banyak klien yang menggunakan jasanya. Pada masa covid-19, iMagine Promosindo mengaku bisa melewatinya. Bahkan Amir tidak merumahkan karayawannya.
Banyak event pemerintahan khususnya digarap secara virtual, meski dengan anggaran yang terkena recofusing. Namun Amir bisa membuat kegiatan yang “nilainya” melebihi anggaran tersebut.
“Pada saat kita melewati masa covid-19, alhamdulillah tidak ada satu pun karyawan kita rumahkan. Kita kan sudah bertumbuh dengan size yang cukup medium lah untuk kelas perusahaan EO ya. Itu tidak ada karyawan kita rumahkan,” ungkap Amir.
Di sisi lain, selama berdiri 2005 sampai 2025, iMagine Promosindo telah menggelar beragam event skala regional hingga nasional. Pada 2006 menggelar 21 konser musik, 2007 ada 16 konser musk, 2008 sebanyak 15 konser musik, 2009 menyelenggarakan 3 konser musik dan 2011 ada 4 konser musik.
Pada 2012 sampai 2017, berhenti pada kegiatan konser musik, namun fokus pada giat pemerintahan. Tapi pada 2019 kembali menggelar 16 konser musik, 2020 ada 1 konser musik, 2022 terdapat 13 konser musik, 2023 menggelar 25 konser musik, 2024 sebanyak 3 konser musik.
“Jad, kita selain giat-giat event pemerintahan, juga menjalankan program-program swasta dalam bentuk konser dan sebagainya,” ujar bapak anak satu ini.
Selain itu, beberapa event pemerintahan yang kerap digarap di antaranya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur, Porprov Jawa Barat, Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda), Pekan Olahraga Wilayah Sumatera, dan Pekan Olahraga Wartawan Nasional.
iMagine Promosindo juga dipercaya untuk mengelola sebuah event di Surabaya, yakni ASEAN School Games. Ini event internasional dengan negara-negara ASEAN.
Hingga saat ini Amir sudah memiliki banyak freelance di setiap daerahnya. Jumlah volunteer-nya mencapai 35 ribu orang.
Menurut Amir, dalam memberikan pelayanan jasa, pihaknya selalu menitikberatkan yang terbaik kepada klien meski dengan anggaran berapa pun. "Ada sebuah PR memberikan konsep-konsep yang berbeda dan lebih kreatif, serta memberikan hal-hal baru dalam sentuhan produksi maupun sentuhan kreatif di dalam penyelenggaraan sebuah event," kata Amir.