JATIMTIMES - Pemerintah Kelurahan Banjarsengon, Kecamatan Patrang, Jember menggandeng Tim Pengabdian Desa Binaan (Tim Pengabdian PROBANG DEBI) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, memberikan bekal dengan pelatihan mengolah limbah kelapa bernilai ekonomis.
Kehadiran Tim Pengabdian Desa Binaan yang diketuai oleh Dr. Nita Kuswardhani, S.TP., M.Eng., dengan anggota Andi Eko Wiyono, S.TP., M.P., Nidya Shara Mahardika, S.TP., M.P., Himmatul Khasanah S.Pt., M.Si. dan beberapa mahasiswa pada Kamis (12/6/2025) disambut baik oleh masyarakat Kelurahan Banjarsengon. Puluhan warga antusias mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dari Universitas Jember.
Baca Juga : Sengketa 13 Pulau Trenggalek vs Tulungagung: DPRD Jatim Minta Pemprov Tak Lepas Tangan
Dalam pelatihan tersebut, pihak Tim Pengabdian Desa Binaan Unej terlebih dahulu melakukan sosialisasi, kemudian pelatihan pembuatan pakan ternak dan pupuk tanaman dari ampas kelapa sebagai inisiasi pemanfaatan limbah kelapa.
"Komoditas kelapa di Kelurahan Banjarsengon ini begitu melimpah. Hampir semua warga memiliki pohon kelapa dan mereka selama ini hanya menjual kelapa secara utuh ke pasar atau menjual santannya saja," ujar Nita panggilan Dr. Nita Kuswardhani, S.TP., M.Eng.
Padahal menurut Nita, limbah kelapa berupa ampas, bisa memberi nilai ekonomis jika bisa mengelolanya. Seperti dijadikan pakan ternak, maupun pupuk, terlebih banyak masyarakat di kelurahan Banjarsengon yang memiliki ternak sapi dan kambing.
“Meninjau dari profesi sebagian masyarakat yang merupakan peternak sapi dan kambing, terdapat peluang pemanfaatan limbah kelapa menjadi pakan ternak. Sehingga kegiatan sosialisasi pembuatan pakan ternak dan pupuk dari limbah kelapa dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat” ujarnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Himmatul Khasanah S.Pt., M.Si. selaku pemateri dalam pelatihan tersebut. Menurut Dosen Faperta (Fakultas Pertanian) Unej ini, dirinya menjelaskan, bahwa kandungan nutrisi pada ampas kelapa sangat baik untuk ternak.
"Ampas kelapa dapat menjadi tambahan dalam campuran pakan fermentasi ternak dengan dedak, molases, garam, dan bakteri starter (EM4), juga mengandung kerbohidrat yang baik untuk sumber energi tambahan untuk ternak. Selain itu juga terdapat kandungan serat kasar yang dapat membantu proses pencernaan pada ternak ruminansia,” ujar Himmatul.
Pihaknya pun mempraktekan dan melatih warga untuk meramu cara mencampur ampas dengan pakan ternak. Antusias warga dalam mengikuti pelatihan ini besar, hal ini terlihat dari respon warga saat mendapat pembekalan ampas kelapa bisa menjadi pakan ternak.
"Bagaimana jika sapi tidak mau makan ampas kelapa," tanya Ahmad salah satu peserta sosialisasi dan pembekalan.
Himmatul pun menjelaskan, agar sapi mau makan ampas kelapa, dilakukan secara bertahap, dan tidak langsung diberikan sepenuhnya. "Penambahan ampas kelapa pada pakan sapi harus dilakukan secara bertahap. Semisal 15% dari total pakan pada awal penambahan, lalu ditingkatkan menjadi 30% dan begitu seterusnya," jelas Himmatul.
Kegiatan dilanjutkan dengan materi pelatihan pembuatan limbah kelapa menjadi pupuk organik cair. Dalam sesi ini, warga mendapat penjelasan dan pengenalan akan air kelapa yang memiliki kandungan yang bermanfaat untuk tanaman, seperti nitrogen, kalium, magnesim, dan kalsium.
Baca Juga : Kunjungi Museum Daerah, Mas Dhito Ingin Pulangkan Prasasti Harinjing Asli
Dalam sesi ini, pemateri memaparkan bahwa penggunaan air kelapa sebagai pupuk dapat dibagi menjadi tiga cara, yakni dicampur dengan air biasa dan disiramkan langsung ke tanah sekitar tanaman, air kelapa juga dapat dicampur dengan air dan disemprotkan langsung ke daun tanaman.
Kemudian cara ketiga memanfaatkan air kelapa sebagai pupuk adalah dengan membuat pupuk fermentasi cair, dimana cukup mencampurkan 1 liter air kelapa dengan 10 gram garam dan 20 gram gula. Selanjutnya dimasukkan dalam botol dan tutup rapat serta fermentasi selama 7-10 hari.
“Pupuk fermentasi air kelapa ini dapat meningkatkan konsentrasi unsur hara dalam tanah, terlebih lagi bentuknya yang cair dapat meningkatkan efektivitasnya” Ujar Himmatul menjelaskan manfaat dari pupuk cair air kelapa.
Sementara Lurah Banjarsengon Oko Rudi Widodo. SE., dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa pelatihan pengolahan limbah kelapa dari Tim Pengabdian Desa Binaan Unej, sangat dinantikan oleh warganya, karena selama ini tidak dikelola secara maksimal.
“Kelurahan ini memang memiliki potensi kelapa yang sangat tinggi, namun pemanfaatannya memang dirasa belum maksimal. Adanya kegiatan sosialisasi ini sangat tepat dengan keadaan yang ada, diharapkan dapat menjadi ajakan untuk masyarakat memaksimalkan potensi kelapa kelurahan ini” ujar Oko selaku Lurah Kelurahan Banjarsengon.
Pihaknyapun berharap adanya sosialisasi ini membawa perspektif baru bagi masyarakat terutama dalam memanfaatkan sebuah bahan yang biasanya langsung dibuang begitu saja, sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan kelapa yang ada.
Tim Pengabdian Desa Binaan juga merasa senang atas terlaksananya kegiatan ini, diharapkan kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat Kelurahan Banjarsengon dalam memanfaatkan limbah kelapa.