JATIMTIMES - Dalam budaya Jawa, weton atau hari kelahiran diyakini punya pengaruh besar terhadap kepribadian, rezeki, hingga jodoh seseorang. Hari ini, Rabu (18/6/2025), dalam penanggalan Jawa bertepatan dengan 21 Besar 1958 dan berada di bawah naungan Wuku Tambir, Tahun Je, Windu Sancaya.
Pasaran hari ini adalah Rabu Legi, dengan neptu 12, hasil penjumlahan antara angka Rabu (7) dan Legi (5). Pemilik weton Rabu Legi dikenal sebagai pribadi yang pekerja keras, murah hati, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap orang lain. Mereka senang menolong dan pandai menjalin hubungan sosial.
Baca Juga : Banyak Suami Lupa, Ini Kewajiban Material yang Harus Dipenuhi untuk Istri
Namun, di balik semua itu, ada sisi emosional yang kuat. Mereka cenderung mudah marah dan kurang pandai mengelola keuangan, sehingga terkesan boros.
Dalam Primbon Jawa, weton ini disimbolkan dengan Waseso Segoro dan Gigis Bumi. Waseso Segoro menggambarkan rezeki yang mengalir deras dan wawasan yang luas. Sementara Gigis Bumi mengisyaratkan kewibawaan serta pengaruh besar di lingkungannya. Kombinasi keduanya menjadikan Rabu Legi sebagai sosok yang karismatik dan disegani.
Meski begitu, sisi negatifnya tidak bisa diabaikan. Pemilik weton ini kerap merasa paling unggul saat dipuji dan punya kecenderungan suka membantah. Karena itu, keseimbangan emosi dan sikap rendah hati menjadi kunci penting dalam menjalani kehidupan.
Dalam sistem penanggalan Jawa, Pangarasan Rabu Legi berada di bawah pengaruh Aras Kembang, yang berarti mudah mendapatkan kasih sayang dari orang yang lebih tinggi, seperti atasan atau pemimpin. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang halus dan mampu menimbulkan simpati dari banyak orang.
Sementara itu, Pancasuda-nya adalah Sumur Sinaba, menggambarkan sosok yang bijak, berilmu, dan kerap dicari untuk dimintai nasihat. Mereka dikenal pandai menyampaikan pendapat, dan sering dijadikan tempat bertanya karena memiliki wawasan luas.
Hari ini berada di Wuku Tambir, yang dilambangkan dengan Bathara Siwah. Watak dari wuku ini menggambarkan perbedaan antara sisi lahir dan batin. Pemilik wuku Tambir sering terlihat tenang di luar, namun menyimpan ambisi dan keinginan kuat di dalam hati. Mereka memiliki hasrat kepemilikan yang besar dan cenderung tidak bersahaja.
Simbol wuku ini cukup unik, seperti pohon upas yang panas dan tidak bisa dipakai berteduh, serta burung prenjak yang kecil tapi merasa besar dan penuh percaya diri. Ini menggambarkan sosok yang gesit dan tajam instingnya, namun kadang terjebak dalam kesombongan.
Wuku Tambir juga memiliki gedhong di tengah, yang melambangkan kesombongan atau merasa diri lebih tinggi. Selain itu, simbol gajah yang lepas dari kandang mengisyaratkan kekuatan besar, wibawa, dan sosok yang bisa menakutkan tetapi tetap terkendali.
Baca Juga : Lewotobi Laki‑Laki dan Perempuan: Apa Bedanya dan Mana yang Lebih Aktif?
Catatan dari Wuku Tambir, pemilik weton Rabu Legi disarankan agar menghindari bepergian ke arah barat daya selama tujuh hari ke depan karena dipercaya membawa energi negatif dan berisiko sakit.
Dalam hal keberuntungan, weton Rabu Legi termasuk salah satu yang cukup istimewa. Sejak muda, mereka memiliki potensi untuk meraih pencapaian besar, terutama di rentang usia 25 hingga 30 tahun. Pada periode tersebut, banyak peluang karier dan finansial terbuka lebar.
Namun, masa keemasan ini biasanya mulai meredup saat memasuki usia 31 hingga 37 tahun. Pada fase ini, mereka dituntut untuk lebih berhati-hati, tidak gegabah mengambil keputusan, serta tetap menjaga keseimbangan dalam hidup.
Secara karier, pemilik weton Rabu Legi cocok menempati posisi yang menuntut ketegasan, kemampuan komunikasi, dan kepemimpinan. Beberapa profesi yang sesuai antara lain guru, pengacara, humas, TNI, dan polisi.
Dalam aspek asmara, Rabu Legi diyakini akan memiliki hubungan yang harmonis jika menjalin kasih dengan seseorang yang neptunya berjumlah 7, 12, atau 17. Beberapa weton yang cocok antara lain, Senin Kliwon (neptu 12), Selasa Wage (neptu 7), Rabu Legi (neptu 12), Kamis Pahing (neptu 17), Kamis Wage (neptu 12), Sabtu Kliwon (neptu 17) dan Minggu Pon (neptu 12).