free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Pencarian Anak Hanyut Hari Kedua di Sungai Brantas, Ada 3 Faktor Jadi Kendala

Penulis : Irsya Richa - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Petugas saat menyisir sungai menggunakan perahu rafting di aliran Sungai Brantas, Kota Malang. (Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Tim SAR gabungan diterjunkan dalam pencarian anak 10 tahun berma Nia yang hanyut di Sungai Brantas, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, hari kedua Selasa (17/6/2025). Banyaknya kendala menjadi faktor sulitnya petugas menemukan Nia.

Ketua Koordinator Unit Siaga SAR Malang Raya, Yoni Fariza K mengatakan pada operasi hari kedua ini melibatkan dua tim, totalnya ada 55 personel. Tim pertama sebanyak 25 personel menyusuri mulai titik awal kejadian hingga radius sejauh lima kilometer.

Baca Juga : Segudang Prestasi MIN 1 Kota Malang: 1.559 Torehan Membanggakan, Cetak Ratusan Penghafal Al-Qur'an 

“Untuk tim 3 di darat dibagi menjadi 3 dengan 30 personel ditempatkan di titik-titik yang dicurigai untuk memantau dari darat. Sehingga ketika tim 2 melihat tanda-tanda akan segera melaporkan ke posko, sehingga yang di posko bisa menggerakkan seru air untuk evakuasi,” terang Yoni.

Pencarian pada tim darat pada jembatan Gadang, belakang pabrik Cokro dan dua titik lainnya.

Selama dua hari melakukan pencarian didapati ada tiga kendala. Diantaranya kontur sungai Brantas, alur sungai yang melewati Kota Malang maupun Kabupaten Malang cendereung berbatu. Hal ini cukup berbahaya bagi tim pencarian.

Kedua, banyaknya ditemukan sampah, sehingga secara visibilitas tim pencari menjadi terbatas. Ketiga, kondisi arus cenderung kencang dan keruh.

Proses pencarian pada hari kedua pun belangsung sejak pukul 07.00 sampai 16.00 WIB. Jika pada waktu tersebut masih belum didapati tanda-tanda kemunculan korban, pihaknya terpaksa menghentikan proses pencarian.

“Kalau tidak ada tanda-tanda itu kami fokus operasi di hari berikutnya. Tapi tetap harapannya segera ditemukan,” ujar Yoni.

Baca Juga : Wanita Tak Bernyawa Ditemukan di Losmen Kota Malang, Diduga Dibunuh Ada Tanda Kekerasan

Sementara itu Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit menjelaskan, satu tim air bergerak melakukan penyisiran di aliran Sungai Brantas dengan menggunakan perahu rafting. Tim air menggunakan perahu rafting lantaran menyesuaikan karakter Sungai Brantas berarus deras, memiliki banyak jeram, dan bebatuan.

Tim air pun menyusuri aliran Sungai Brantas hingga radius empat kilometer dari titik duga tenggelamnya korban. “Selama pencarian di sungai dilakukan, tim terus memantau permukaan air, tepian sungai, serta area yang berpotensi menjadi lokasi korban terjebak, seperti pusaran air atau dasar sungai yang dangkal,” terang Nanang.

Diberitakan sebelumnya, kejadian ini bermula saat tiga orang anak, yakni Nia, Novi, dan Ardi sedang bermain di sekitar Sungai Brantas. Warga sekitar sempat memperingatkan anak-anak tersebut agar tidak main di sungai, karena khawatir  sampai hanyut atau tenggelam.

Kemudian mereka turun untuk mandi. Arus yang deras pun membawa Nia dan Novi. Namun Novi berhasil menepi di pinggir sungai, sedangkan Nia dalam kondisi masih terbawa arus Sungai Brantas.