free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Serba Serbi

Kisah Mukjizat Makanan di Perang Khandaq: Secuil Roti dan Daging Cukupi Banyak Perut Pasukan

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi secuil daging dan roti yang bisa mencukupi banyak pasukan perang. (ist)

JATIMTIMES - Perang Khandaq menjadi salah satu momen bersejarah yang penuh pelajaran bagi umat Islam. Di balik kerasnya perjuangan menggali parit dan bertahan dari kepungan musuh, terselip kisah mukjizat yang menunjukkan kasih sayang Allah SWT melalui Rasulullah SAW. Mukjizat itu terjadi lewat berkah pada makanan yang sedikit namun mampu mengenyangkan banyak orang.

Saat Perang Khandaq yang juga dikenal sebagai Perang Ahzab, umat Muslim menghadapi ujian berat. Mereka harus bekerja siang malam menggali parit mengelilingi Kota Madinah untuk mempertahankan diri dari serbuan pasukan Quraisy dan sekutunya.

Baca Juga : Lebih Baik Kardio atau Angkat Beban Dulu? Ini Hasil Studi Terbaru

Rasulullah SAW memimpin langsung penggalian itu. Beliau tidak hanya mengatur strategi, tetapi juga ikut menggali parit bersama para sahabat. Tiap kelompok beranggotakan sepuluh orang, bertugas menggali sepanjang 40 hasta. Keringat bercucuran, tubuh lelah, namun semangat tetap membara demi mempertahankan kota suci.

Sayangnya, di tengah kerasnya perjuangan, pasokan makanan sangat terbatas. Tiga hari sudah Rasulullah SAW tak merasakan makanan yang layak. Tubuh beliau terlihat lemah, tapi tetap sabar dan tabah.

Melihat kondisi itu, seorang sahabat, Jabir bin Abdullah, merasa pilu. Ia segera pamit pulang kepada Rasulullah SAW. Sesampainya di rumah, ia berkata kepada istrinya, "Aku lihat Rasulullah sangat lapar. Apakah kita punya makanan untuk dimasak?"

Sang istri menjawab, "Kita hanya punya secangkir gandum dan seekor anak kambing kurus." Tanpa pikir panjang, Jabir menyembelih kambing itu. Istrinya memasaknya bersama roti dari gandum yang ada. Ketika makanan sudah siap, Jabir kembali menemui Rasulullah SAW.

"Wahai Rasulullah, ada sedikit makanan di rumah. Datanglah bersama dua atau tiga orang sahabat," ujarnya penuh harap.

Rasulullah SAW bertanya, "Apa yang kau siapkan?" Setelah mendengar jawabannya, beliau tersenyum dan berpesan, "Katakan pada istrimu, jangan buka panci dan jangan hidangkan roti sampai aku datang."

Jabir segera pulang menyampaikan pesan Rasulullah SAW. Namun, betapa terkejutnya ia ketika melihat Rasulullah datang bukan hanya dengan dua atau tiga orang, melainkan seluruh pasukan Anshar dan Muhajirin.

Baca Juga : Pakubuwana II: Raja Terakhir Kartasura, Pendiri Surakarta dari Trah Sunan Kudus

Dengan cemas, Jabir berkata kepada istrinya, "Celaka, beliau datang bersama semua sahabat!". Namun sang istri dengan tenang menjawab, "Kalau beliau sudah bertanya padamu, tak usah khawatir."

Rasulullah SAW membuka tutup panci, mengambil sesendok masakan dan sepotong roti, lalu mempersilakan para sahabat makan. Satu per satu mereka menyantap hidangan, hingga semua kenyang. Ajaibnya, makanan itu tak habis. Bahkan, masih tersisa cukup untuk Jabir dan istrinya.

Mukjizat itu terjadi karena berkah Allah SWT melalui Rasulullah SAW. Secuil makanan yang secara logika tak mungkin cukup untuk banyak orang, ternyata mampu mengenyangkan seluruh pasukan. Inilah wujud kasih sayang Allah kepada Rasulullah dan umatnya di saat genting.